Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Bintang Berekor

2 April 2021   15:40 Diperbarui: 8 April 2021   01:00 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menurut perkiraan, seharusnya 10 menit lagi."

"Aku cukup bingung. Mengapa Ayah mengajakku melihat komet itu hingga harus ke Kutub Utara?"

"Kita akan menyaksikan Komet Halley, Ayya. Dia melintas di atas bumi hanya 76 tahun sekali. Menurut catatan sejarah, komet ini terakhir tampak pada tahun 1986."

Ayya menatap serius dan bertanya, "Apa istimewanya komet? Bukankah bintang-bintang juga bercahaya? Kita melihat bintang-bintang sepanjang malam."

"Komet juga disebut bintang berekor. Jadi sebenarnya, kita masih sama-sama melihat bintang, Ayya."

"Lalu?" tanya Ayya yang merasa pertanyaannya belum terjawab.

"Duduklah dan persiapkan teropongmu. Kamu akan segera mendapatkan jawabannya saat komet itu melintas," jawab Agathias dengan pandangan tak terusik menuju langit.

"Ah, masuk akal. Tapi mengapa harus di kutub?"

"Ayah benci dengan langit perkotaan yang penuh asap polusi. Lagi pun, di sini kita berjumpa dengan Dewi Malam dan beruang kutub. Jika kita beruntung, kita bisa melihat para beruang kutub melolong bahagia bisa hidup jauh dari manusia."

Ayya tak mengedipkan matanya lama sekali. Pikirannya berusaha mencerna perkataan ayahnya. Dan sekarang timbul pertanyaan lain, "Memangnya beruang kutub benci manusia?"

Agathias menunggingkan tawa kecilnya. Sambil membelai rambut putrinya, dia berujar, "Bagi beruang kutub, manusia adalah si hewan-hewan yang licik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun