Shira tertawa lembut merasa tersindir oleh pria itu. Wajahnya sedikit memerah. Ia sedikit menundukkan kepalanya sejenak sebagai tanda hormat dan segera berjalan pulang menuju rumah.
"Aku sering ke sini. Anda bisa menemuiku di kursi yang sama lain waktu," teriak Shira seiring kakinya melangkah.
Gema azan Asar menemani Shira dalam langkahnya menuju rumah. Jaraknya dari sekolah ke rumah hanya sekitar 1 kilometer. Teman-temannya biasa pulang-pergi dengan sepeda. Namun bagi Shira, itu sama saja melewatkan banyak keindahan alam raya sepanjang perjalanannya.
Betapa ajaibnya sesuatu bisa muncul dari ketiadaan, pikir Shira. Dan alam raya akan selamanya menjadi misteri selama Tuhan belum menjelaskannya secara gamblang pada kita. Tetapi itulah keunikannya; hidup adalah tentang tidak mengetahui.Â
Kita seperti aktor yang tiba-tiba muncul dalam sebuah pertunjukan teater. Seorang sutradara sudah mempunyai skenarionya. Dan seiring waktu, para aktor perlahan tahu tentang peranannya. Tetapi tidak bagi mereka yang memainkan perannya tanpa akal.
10 Januari 2021
Muhammad Andi Firmansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H