Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebuah Dialog Alam Raya

10 Januari 2021   12:34 Diperbarui: 10 Januari 2021   12:54 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita seperti aktor yang tiba-tiba muncul dalam sebuah pertunjukan teater | Ilustrasi oleh Michele Caballero Siamitras Kassube via Pixabay

"Tentu, Tuan!"

"Apa yang dilakukan seorang gadis kecil di taman tanpa teman?" tanya pria dengan sedikit berewok itu.

"Menikmati lukisan Tuhan," jawab Shira dengan polos sedikit senyum.

"Ah, cukup masuk akal. Bukankah Dia sangat handal dalam melukis semua ini?"

Shira mengangguk dengan tatapan ke langit. "Sangat rugi jika orang-orang melewatkan keindahan ini. Di pikiran mereka, sesuatu yang indah selalu uang atau sebongkah emas."

Pria itu menatap kagum Shira dengan senyuman. Siapa yang mengajari anak gadis ini berkata demikian?

"Kelas berapa?"

"Tiga SMP."

"Peringkatmu?"

"Mengapa aku harus menjawabnya?"

"Aku harap kamu sedikit mengerti dengan orang-orang dewasa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun