"Maksud Tuan?"
"Ya, kami orang-orang dewasa sangat suka dengan angka, kamu tahu."
"Lalu kenapa Tuan bertanya tentang angka juga?"
"Tidakkah kamu melihat berewokku?"
"Iya juga, Anda seorang pria dewasa."
"Cukup menyebalkan menjadi orang dewasa," keluh pria itu dengan pandangan kosong ke tengah taman.
"Aku pikir juga begitu."
"Ya, orang-orang dewasa sangat suka dengan angka."
"Anda mengatakannya dua kali. Dan kenapa begitu?"
"Jika kamu menceritakan sebuah rumah yang bagus dengan dinding dari batu bata merah hati, bunga bermekaran di jendela dan burung merpati yang hinggap di atapnya, kemudian ... dan seterusnya. Orang-orang dewasa tak akan bisa membayangkan rumah itu."
Shira menatap heran pria sedikit kekar itu.