Mohon tunggu...
Muarif Essage
Muarif Essage Mohon Tunggu... Guru - pembaca sastra

lahir di Tegal, 25 Mei 1969. Seorang guru, ia lebih sering membaca karya sastra dan membicarakannya dalam bentuk ulasan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku Berusaha Mengetuk Pintu, Berharap Kau Menemuiku

1 Februari 2022   18:26 Diperbarui: 1 Februari 2022   18:31 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang dirasakan sang istri dengan perkataannya yang pendek-pendek, bisa jadi bermuara pada problem tak memiliki keturunan. Sang istri tidak berani melanjutkan perkataannya saat sang suami mengutarakan ancamannya. 

Namun komunikasi keduanya sesungguhnya belum terang benar, sehingga tak menemukan solusi bagi keduanya. Atau memang dalam puisi itu tidak perlu menghadirkan solusi karena pembacalah yang harus ikut menyelesaikannya sendiri. 

Situasi komunikasi yang serba belum pasti ini, aku rasakan juga ketika puisi dengan penanda nomor dua tiba-tiba saja ikut menemuiku, katanya:

/2/

"Suaramu tak begitu jelas!"

(Deru sepeda motor,

suara kereta listrik

orang-orang ....)

"Di mana kau?"

(mobil yang knalpotnya dicopot,

teriak tukang roti,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun