Karena itu Seminari Menengah Vikariat Apostolik Medan harus dipindahkan dari Padang ke Sumatera Utara. Sebuah gedung seminari dengan kapasitas 150 siswa kemudian berhasil dibangun di ata1s lahan 8 ha di Jalan Lapangan Bola Atas, Pematang Siantar.
Ketika tanggal 12 Juni 1954 para seminaris pulang kampung untuk libur panjang, maka "Masa Padang" telah usai. Saat liburan usai, mereka berkumpul ke Seminari Menengah Siantar, di mana para pastor dan guru telah menunggu mereka. "Masa Siantar" dimulai dengan ucapan "Procedemus in Pace" (Mari kita maju dengan damai) dalam buku catatan Pastor Van de Laar.Â
Sanctitas, Scientia, Societa, et Sanitas,
Pada awalnya prinsip multum in pauco itu merujuk pada tiga nilai seminari, seperti ditegaskan Mgr. De Jonghe, yaitu pietas, sapientia, dan disciplina. Dengan pietas dimaksudkan adalah kesalehan -- mencakup kasih, kesetiaan, dan ketaatan kepada Tuhan.
Sapientia merujuk pada rasionalitas dan kebijaksanaan berdasar sains atau ilmu-pengetahuan. Sedangkan disciplina menunjuk pada pengendalian diri dan keteraturan dalam hidup.
Eloknya tiga nilai seminari yang disampaikan Mgr. De Jonghe tahun 1952 itu ternyata dipertegas dalam dokumen Optatam Totius (Yang Diinginkan Bagi Seluruh Gereja, "Dekrit tentang Pembinaan Imam" dari Konsili Vatikan II yang diterbitkan 13 tahun kemudian (28 Oktober 1965).
Hingga kemudian tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menerbitkan Pastores Dabo Vobis (Gembala-Gembala Akan Kuangkat Bagimu). Dokumen "Anjuran Apostolik tentang Pembinaan Imam dalam Situasi Zaman Sekarang" (25 Maret 1992) ini menetapkan empat nilai utama kehidupan seminari yaitu humanitas, spiritualitas, intelektualitas, dan penggembalaan (pastoral).Â
Proses formasi imam di semua seminari, termasuk SMCS tentu saja, kemudian difokuskan pada empat nilai itu. Pendidikan seminari diarahkan pada pembentukan calon pastor sebagai manusia yang seimbang, saleh, terpelajar, dan efektif sebagai (kelak) imam Katolik.
Itulah yang dimaksud dengan kata multum dalam frasa multum in pauco. Kata pauco menunjuk pada jumlah kecil "yang terpilih" mencapai tingkatan itu.
Khusus untuk SMCS, empat nilai (pilar) seminari itu dirumuskan sebagai sanctitas, scientia, societa, dan sanitas.