Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matinya Seekor Tikus

15 September 2023   07:30 Diperbarui: 20 September 2023   07:46 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi matinya seekor tikus (Sumber: via tribunnews.com) 

Selarut itu, Poltak masih terjaga. Dia tak ingin kehilangan momen kematian seekor tikus dungu. Malam itu juga!

Di pekarangan belakang, tikus itu dituntun penciumannya mendekati umpan roti dan teri goreng di tengah papan lem. Dia tahu itu lem, bisa memerangkap tubuhnya. Tapi umpan itu, oh, hanya tikus dungu yang akan melewatkannya.

"Eureka!" Tikus itu menemukan solusi.

Dalam sekejap dia melompat ke tengah papan lem. Tepat mendarat di atas umpan roti dan teri goreng. 

"Hahaha. Kutipu kau, laki tua bangka!"

Tikus itu mulai bersantap malam. Serpih demi serpih roti tawar dan ekor demi ekor teri goreng pindah ke lambungnya. Dia bersendawa. Tanda kenyang, puas.

Saatnya mengasah gigi. Dia melompat ke luar. Tapi sial, papan lem itu ikut terbawa. Keempat kakinya terekat mati. 

Dia panik. Mencoba melepas kaki-kakinya. Tapi sia-sia. Kini perutnya juga ikut lekat pada papan lem. 

Kepanikan tikus itu menimbulkan kegaduhan. Poltak yang masih terjaga langsung bangkit menyambar senter dan berlari ke taman belakang.

"Kena kau, tikus dungu!" Di bawah sorot cahaya senter, Poltak puas melihat tikus itu panik tanpa daya, lekat erat pada papan lem.

"Ampun. Kasihanilah aku. Jangan bunuh aku." Tikus itu meratap minta belas kasihan. Kesombongannya musnah seketika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun