Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Poltak #105] Perpisahan di Dermaga Tigaraja [Tamat]

14 Juli 2023   13:43 Diperbarui: 14 Juli 2023   15:44 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jiwanya resah, matanya mulai basah.  “Poltak! Kau kan sudah janji mengantarku ke kapal!” teriaknya dalam hati.

“Sabarlah, boru. Sebentar lagi paribanmu pasti tiba.” Nai Rumiris menenangkan Berta, putrinya.

.“Kalau tak ketemu Poltak, aku tak ikutlah ke Pangururan.”  Berta mengultimatum ibunya. Seolah-olah ibunya yang salah.

“Bah, jangan begitulah, boru.  Paribanmu kan sedang ujian masuk seminari di pastoran sana.”  Nai Rumiris mengingatkan boru, putrinya itu, sambil menunjuk ke arah bukit tempat Pastoran Katolik berada.

“Bah! Paribannya calon pastor rupanya, ya!” Seorang ibu tua, penumpang kapal, menyela.

“Bah, begitukah?”  Serentak, sejumlah ibu lain minta penegasan.

“Eh, memang pastor boleh kawin, ya?”  tanya seseorang, entah siapa.

Tapi Nai Rumiris, Ama Rumiris, Rumiris, dan Berta diam saja, tak berminat memberi jawaban apapun atas pertanyaan-pertanyaan itu.

“Sabarlah, inang.  Dia pasti sedang berlari ke sini.”  Nenek Poltak meyakinkan Berta dari bibir darmaga. 

“Oi, bagaimana ini.  Kita sudah boleh berangkat?”  Ama Ronggur, jurumudi kapal, mulai tak sabaran.  

Ama Ronggur ingin segera menyalakan mesin kapal, memutar haluan, lalu bertolak ke Pangururan.  Kalau terlalu sore, dia khawatir ombak di Tao Silalahi, bagian danau yang terluas di sektor utara semakin tinggi.  Kapal berlayar melintasi bagian danau itu menuju Pangururan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun