Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Poltak #105] Perpisahan di Dermaga Tigaraja [Tamat]

14 Juli 2023   13:43 Diperbarui: 14 Juli 2023   15:44 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Olo, Ompung.”

“Kita harus mengantar tulangmu, nantulangmu, dan paribanmu naik ke kapal. Jangan sampai telat kau!”

“Olo, Ompung.”

Poltak menapaki jalan mendaki dari Onan Tigaraja menuju Pastoran Katolik Seminari Agung Parapat. Ditembusnya keramaian balairung dan kios-kios dagang ke arah timur, sebelum kemudian tiba di Jalan Joseph Sinaga. Setelah menyusuri jalan beraspal sekitar limaratus meter, Poltak belok kiri mendaki jalan setapak menanjak menuju Pastoran Katolik.

Gedung Pastoran itu bertengger di atas sebuah bukit.  Itu sebuah komplek gedung-gedung pelayanan Paroki Parapat.  Ada gedung pastoran, gereja, gedung susteran, dan gedung frateran atau novisiat Seminari Agung.

Sedikit terengah dan berkeringat di pelipis dan ketiak, Poltak tiba di pintu depan gedung pastoran. Seorang frater sudah menunggu di situ.

“Horas, adik Poltak,” sapanya ramah.

Poltak terkejut.  Bagaimana bisa frater itu tahu namanya. Diamatinya wajah frater itu. Ah, dia ingat sekarang.

“Horas, Frater Ambrosius.” Poltak ingat, dia adalah Frater Ambroius, ketua dewan juri lomba menulis dan membaca puisi saat Perayaan Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus yang lalu.

“Poltak mau ikut ujian masuk seminari, kan?”

“Betul, Frater.”  Poltak menyalami frater itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun