Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Poltak #105] Perpisahan di Dermaga Tigaraja [Tamat]

14 Juli 2023   13:43 Diperbarui: 14 Juli 2023   15:44 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mauliate, Frater.  Aku ditunggu ompungku di Tigaraja,” tampik Poltak dengan halus.

“Oh, baiklah.  Hati-hati di jalan, ya, Poltak. Ingat, kau calon pastor.” 

Entah kenapa Frater Ambrosius sangat yakin Poltak pasti lulus ujian masuk seminari. Dia sudah jatuh hati pada Poltak sejak anak itu menjadi juara menulis dan membaca puisi pada 17 Agustus lalu.

“Olo, Fraternami.”

Poltak berbohong.  Bukan neneknya yang menanti kehadirannya.  Melainkan Berta, paribannya.  Tapi hal itu tak mungkinlah dikatakan kepada Frater Ambrosius.  Sebab dia kan calon pastor.  

Masa calon pastor memikirkan pariban.  Apa kata Yesus nanti?

Poltak berlari menuruni jalan setapak dari pastoran. Lalu menambah kecepatan larinya saat belok kanan ke Jalan Yosep Sinaga. 

Ibarat celeng diburu anjing saja larinya. Tak perduli pada orang-orang yang terheran-heran melihat dirinya.

Hanya ada satu hal dalam pikiran Poltak. Dia harus secepatnya tiba di Dermaga Tigaraja. Lalu menepati janjinya kepada Berta.

Sementara itu di Dermaga Tigaraja, di atas kapal tujuan Pangururan, Berta berdiri gelisah di ujung dek haluan.  Tatapan matanya lurus ke timur, ke arah pasar, mencari-cari sosok Poltak di tengah kerumunan para paronan, pengunjung pasar. Tapi sosok yang dinanti itu belum tampak juga.

Inong, mana, Poltak.  Kenapa dia belum datang juga?” Berta bertanya pada inong, ibunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun