Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yohanes, Anies Baswedan dan Lelucon Papua

30 Desember 2022   07:56 Diperbarui: 30 Desember 2022   09:56 2948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyematan nama Yohanes pada Anies Baswedan di Supiori Papua (Foto: Twitter/@KatolikG via populis.id)

Maknanya adalah sebuah doa pengharapan, agar penyandang nama dijiwai, terinspirasi, dan dilindungi oleh orang kudus pemilik nama itu sepanjang hidupnya. 

Dengan menyandang nama (Santo) Felix, misalnya, seseorang diharapkan akan selaly mendapat keberuntungan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Makna sosio-religi nama Kristiani semacam itu hanya sah melalui peristiwa pembaptisan yang dilakukan oleh pastor (Katolik) atau pendeta (Protestan). 

Dalam peristiwa baptisan itu, pastor atau pendeta memberi peneguhan: "... (menyebut nama calon baptis), saya membaptis engkau dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus." 

Sejak itu penerima baptisan menjadi bersih dari dosa dan menjalani hidup baru sebagai anak Allah. Artinya dia wajib ambil bagian dalam imamat (pengorbanan diei), kenabian (pewartaan) dan rajawi (penggembalaan) Kristus. Dengan begitulah hidupnya diselamatkan dan boleh masuk surga-Nya.

Itulah makna sosio-religi baptisan bagi umat Kristiani.

Pertanyaannya, apakah penyematan nama Yohanes pada Anies Baswedan sebuah peristiwa baptisan Kristiani?

Jawabnya: "Bukan!"

Ada dua alasan untuk mengatakan begitu. 

Pertama, penyematan nama Yohanes itu tidak dilakukan seorang pastor atau pendeta melalui upacara Sakramen Pembaptisan. 

Penyematan nama itu hanya dilakukan sebagai ucapan selamat datang oleh seorang tokoh komunitas Kristiani lokal. Itu bukan pembaptisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun