Maknanya adalah sebuah doa pengharapan, agar penyandang nama dijiwai, terinspirasi, dan dilindungi oleh orang kudus pemilik nama itu sepanjang hidupnya.Â
Dengan menyandang nama (Santo) Felix, misalnya, seseorang diharapkan akan selaly mendapat keberuntungan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Makna sosio-religi nama Kristiani semacam itu hanya sah melalui peristiwa pembaptisan yang dilakukan oleh pastor (Katolik) atau pendeta (Protestan).Â
Dalam peristiwa baptisan itu, pastor atau pendeta memberi peneguhan: "... (menyebut nama calon baptis), saya membaptis engkau dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus."Â
Sejak itu penerima baptisan menjadi bersih dari dosa dan menjalani hidup baru sebagai anak Allah. Artinya dia wajib ambil bagian dalam imamat (pengorbanan diei), kenabian (pewartaan) dan rajawi (penggembalaan) Kristus. Dengan begitulah hidupnya diselamatkan dan boleh masuk surga-Nya.
Itulah makna sosio-religi baptisan bagi umat Kristiani.
Pertanyaannya, apakah penyematan nama Yohanes pada Anies Baswedan sebuah peristiwa baptisan Kristiani?
Jawabnya: "Bukan!"
Ada dua alasan untuk mengatakan begitu.Â
Pertama, penyematan nama Yohanes itu tidak dilakukan seorang pastor atau pendeta melalui upacara Sakramen Pembaptisan.Â
Penyematan nama itu hanya dilakukan sebagai ucapan selamat datang oleh seorang tokoh komunitas Kristiani lokal. Itu bukan pembaptisan.