Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #101] Dendam Kesumat Penilik Sekolah

23 Desember 2022   05:49 Diperbarui: 23 Desember 2022   06:40 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/Dok. Istimewa)

"Felix Tani? Siapa dia? Saya tidak pernah tahu ada penyair Felix Tani." Frater Ambrisius mengerinyitkan dahi. Dia minta penjelasan dari Pak Rapolo.

"Saya juga tak pernah tahu ada penyair Felix Tani. Orang Spanyol?" Pak Nahum juga minta penegasan.

Pak Rapolo gelagapan. Dia sendiri tak pernah tahu siapa Felix Tani. Dia tadi bicara sembarang.

"Begini saja. Kita tanyai Poltak. Bagaimana cara dia bikin puisi itu." Pak Rapolo memberi usul, bukannya menjawab pertanyaan.

"Baik, kalau begitu," Frater Ambrosius setuju.

Poltak segera dipanggil untuk menghadap dewan juri.  

"Nak, puisimu bagus sekali. Kau membaca puisi siapa saja waktu menyusunnya?" tanya Frater Ambrosius sambil tersenyum.

"Matilah kau, Poltak. Plagiator kau." Pak Rapolo menyumpahi, puas, dalam hati.

"Aku hanya membaca buku puisi Chairil Anwar.  Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang Putus. Terutama puisi berjudul 'Aku'," jawab Poltak jujur.

"Ada lagi, Nak?" selidik Guru Nahum.

"Tidak ada. Tapi seorang Ulu Punguan Parmalim  pernah bercerita padaku tentang perjuangan Sisingamangaraja Keduabelas melawan penjajah Belanda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun