Soal cerdas berkendara itu aku, Poltak (pseudonim), Â tak hendak mengguruilah. Kamu jauh lebih cerdas dariku. Terbukti kamu suka memaki pengendara dungu macam aku, kan?
Ya, aku dungu, tempatnya salah. Maka aku ditilang Pak Polantas. Puas?
Aku mau cerita saja dulu tiga pengalaman ditilang Pak Polantas. Sekadar mengisahkan ketaktertiban berkendara dari sisi subyek pelaku.
Setelah itu nanti kujelaskan denfan cara dungu, mengapa aku tak cerdas berkendara.
Tiga Kisah Tilang
[1]
Suatu momen Lebaran, hari kedua, bertahun-tahun lalu.
Pagi-pagi benar aku dan keluarga melaju berkendara di Jalan  MT Haryono menuju Cawang, Jakarta. Hendak berkebaran ke rumah kerabat di Cibubur.Â
Jalanan sepi, terlalu sepi.
Tiba di perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan DI Panjaitan, sebelum belok kanan ke UKI Cawang, lampu merah nyala. Aku hentikan mobil, dong. Tertib, kan?
Eh, di seberang ada Pak Polantas melambaikan tangan,seakan memanggil. Rajin banget itu polisi, ya. Ini Lebaran, lho.Â