Inilah malam pertama tidur di kapal laut bagi Poltak. Apapun itu, malam pertama selalu mendebarkan. Tak perduli kamu bukan lagi perjaka atau perawan.
Bagi Poltak, malam pertama tidur di dek kapal menjadi mendebarkan karena itu untuk pertama kalinya, setelah dewasa, dia tidur disamping nenek-nenek. Masalahnya dia lasak saat tidur. Sehingga khawatir terjadi sesuatu yang tak pantas.
Bagaimana, coba, kalau tanpa sadar dia berguling, tahu-tahu sudah tidur memeluk nenek-nenek di sisinya. Itu kan gak pantas banget. Pantasnya Poltak memeluk gadis manis, kan.
Tapi untunglah malam pertama berlalu dengan mulus. Tak ada yang aneh-aneh kecuali bunyi orang-orang ngorok bersahut-sahutan. Anggap iru sebagai ganti bunyi jangkriklah. Â
Pagi-pagi buta, Poltak sudah bangun untuk menikmati matahari terbit. Dia naik ke lantai teratas, lalu olahraga jalan kaki mengelilingi kapal. Lumayan jaraknya untuk sepuluh putaran.
Langit di ufuk timur memerah tanda sang surya akan mengintip bumi. Tak lama kemudian pancaran sinarnya menerpa jutaan punggung gelombang air laut. Menyajikan pemandangan hamparan emas berkilauan sejauh mata memandang. Indah, indah sekali.Â
Selanjutnya adalah sarapan pagi. Beli sepotong roti dan segelas kopi di kedai kapal. Harganya dua kali lipat harga darat. Okelah. Apapun jadi  masuk akal di tengah lautan.
Poltak menghabiskan hari mengeksplor badan kapal "Kambuna". Naik-turun lantai, lalu berkeliling. Berdiri sandar di pagar kapal, menikmati pemandangan lautan dan langit luas. Satu kali dia menyaksikan ikan-ikan terbang berlompatan mengikuti kapal. Kali lain menikmati koreografi awan di langit, dari awan putih berarak ceria sampai awan hitam bergulung horor.
Lundu temannya memilih jalan sendiri, keliling kapal mencari jodoh. Katanya, "Apalah jawabku nanti, kalau ibuku tanya sudah punya pacar, belum." Betul juga alasannya. Â Tapi cari jodoh di atas kapal laut? Pertemuan cinta Jake dan Rose di atas kapal "Titanic" tahun 1912 hanyalah khayal sutradara James Cameron.
Malamnya Lundu terbaring lesu di tempat tidurnya. Lelah sepanjang hari berburu jodoh tanpa hasil. Â "Kasihan," pikir Poltak, "Ternyata modal gelar sarjana tak guna untuk cari jodoh di atas kapal laut."
 "Lebih baik kau dekati nenek-nenek kalau mau cari jodoh, Lundu."