Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kata Orang Batak, Manusia Pertama Bukan Adam dan Hawa

28 April 2020   15:29 Diperbarui: 29 April 2020   05:03 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Sianjurmulamula di kaki Gunung Pusukbuhit, tempat kelahiran manusia pertama menurut mitologi Batak Toba (Foto: pesona.travel)

Bahkan konsep jagad raya lapis tiga, benua atas, tengah dan bawah, itu persis sama dengan konsep jagad raya menurut keyakinan umat Israel Tua.  

Menjadi pertanyaan besar apakah kosmologi Batak, khususnya kisah genesis, itu mendapat pengaruh dari ajaran agama Kristiani sejak 1860-an.   Atau apakah kemiripan itu koinsidensi semata? Pertanyaan ini memerlukan jawaban saintifik.

Satu hal yang bisa dikatakan, kemiripan kisah genesis itu menjadi salah satu faktor kemudahan bagi orang Batak Toba menerima ajaran Kristiani.  

Tapi kemiripan itu pula yang menyebabkan orang Batak Kristen tidak lekang dari kosmologi atau mitologi Batak.

Begitulah.   Dalam upacara adat kematian misalnya, dua acara sama-sama eksis, acara gereja (Kristen atau Katolik) dan acara adat.   Pada acara gereja, doa-doa dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atau Tritunggal Maha Kudus.   Sedangkan pada acara adat, doa-doa dipanjatkan kepada Mulajadi Nabolon atau Debata Natolu.  

Sesungguhnya, orang Batak Toba yang beragama Kristiani itu seratus persen Kristiani dan seratus persen Batak.   Orang Batak Toba menjalankan agamanya secara inkulturatif, menyatu dengan adat-budayanya, khususnya kosmologi Batak.

Demikian catatan saya, Felix Tani, terbuka untuk diskusi saling-mencerdaskan demi penemuan kenenaran. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun