Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dhammacakkappavattana Sutta: Ajaran Pertama Sang Buddha (bagian 1)

14 Juli 2011   22:29 Diperbarui: 31 Juli 2016   21:13 7511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kotbah Pertama Sang Buddha kepada Lima Pertapa di Taman Rusa

Selanjutnya dengan melemahkan nafsu indera dan keinginan jahat, ia menjadi seorang Sakadagami (ia yang kembali sekali lagi), tingkat kesucian kedua di mana ia hanya akan terlahir kembali di alam manusia sekali lagi untuk kemudian mencapai Nibbana. Melenyapkan sepenuhnya nafsu indera dan keinginan jahat, ia menjadi seorang Anagami (ia yang tidak akan kembali lagi), tingkat kesucian ketiga di mana ia tidak akan terlahir kembali di alam manusia maupun surga, melainkan alam kediaman murni (suddhavasa) untuk mencapai Nibbana di sana.

Akhirnya, dengan melenyapkan kemelekatan pada alam bentuk, kemelekatan pada alam tidak berbentuk, kesombongan, kemalasan, dan ketidaktahuan, ia mencapai tingkat kesucian tertinggi, Arahat, yang setara dengan seorang Buddha di mana sebab kelahiran kembali telah diputuskan dan Nibbana telah tercapai dalam kehidupan ini juga. Para Arahat disebut juga Savaka Buddha, yaitu mereka yang mencapai Penerangan Sempurna dengan mengikut ajaran seorang Samma Sambuddha. Samma Sambuddha seperti Buddha Gotama juga adalah seorang Arahat, tetapi tidak seperti para Arahat lainnya, ia mencapai kesucian Arahat tersebut dengan upayanya sendiri. Demikianlah Jalan Mulia Berunsur Delapan ini dapat membawa seseorang pada tujuan akhir, kebahagiaan spiritual yang tertinggi, bahkan dalam kehidupan ini juga.

(Bersambung ke bagian kedua)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun