Mohon tunggu...
Mona Cim
Mona Cim Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Aku suka sekali menulis dan mendengar musik. Dua hal yang nyaris tak pernah aku lewatkan setiap harinya. Aku aktif menulis di berbagai plaform dengan nama akun @mona_cim. Aku juga giat mengikuti berbagai event kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Kembang Desa Buatku Trauma

30 Juni 2024   12:40 Diperbarui: 30 Juni 2024   12:40 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bangke."

Kami pun keluar rumah, aku mengunci pintu rumah kami. Walau tak ada perabotan atau alat elektronik rumahan, tetapi ada laptop kami yang sangat berharga. Mau tak mau harus tetap waspada. Semua jendela pun sudah kami tutup.

"Alex berangkat duluan? Katanya mau bantuin gue nyari kembang desa."

"Ya kan ketemu juga di tempat kondangan sama dia. Badan tinggi Alex nggak sulit nyari tuh anak," sahut Miko. Benar juga, tubuh Alex memang cocok disebut "tiang listrik" saking tingginya. Mungkin sekitar 180 cm.

"Yoi. Nggak sabar gue mah." Semangat sekali rasanya, segar pikiran membayangkan senyuman manis sang kembang desa. Ah, penuh damba sejak pertemuan pertama.

Acara kondangan di desa ternyata ramai sekali. Mungkin penghuni masing-masing rumah keluar semua, ikut menghadiri acara tersebut. Tak memedulikan malu bawa anak banyak, mereka tampak antusias membawa anak-anak mereka ke sana. Rata-rata warga desa tak memakai pakaian yang glamor seperti menghadiri undangan di kota. Lebih ke bebas pantas saja.

Baru kami sampai di tempat acara, Alex entah datang dari arah mana menghampiri kami. Fokus menelisik sampai tak menyadari Alex yang melihat kami duluan.

"Bro, gimana soal kembang desa? Lo tunjukkin deh yang mana orangnya. Biar gue bantu muluskan jalan PDKT kalian," ujar Alex percaya diri.

"Ntar, gue cari dulu," sahutku sambil menelisik wajah-wajah warga yang datang.

Sambil berjalan perlahan, mataku tak lepas menelisik. Biarlah soal makanan tak kupedulikan dulu, yang penting kembang desa tertangkap oleh netraku. Hingga akhirnya, kedua mataku berbinar menangkap sosok gadis cantik sedang duduk seorang diri di pelatar rumah dekat acara sambil menikmati sepiring makanan di tangannya.

"Lex, Lex! Itu dia, Lex. Kembang desa," ucapku senang sekali sambil menunjuk ke arah gadis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun