Materi pendampingan dalam penguatan yang dianggap urgen adalah sumber belajar karena menjadi bagian penting dari kegiatan pembelajaran. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar. Sumber belajar dapat berupa sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Sumber belajar daya manusia mencakup guru, kepala sekolah, orang tua, tokoh masyarakat, praktisi pendidikan, dan setiap orang yang dapat memberikan informasi terkait materi dalam sebuah pembelajaran.
Sumber daya non manusia meliputi, buku, alat pelajaran, tanaman, kebun sekolah, halaman sekolah, persawahan, sungai, danau, dan berbagai bagian dari lingkungan.
Pemanfaatan sumber belajar memerlukan perhatian serius karena pemahaman dan kemampuan guru untuk melakukan kontekstualisasi materi pelajaran belum maksimal. Pembelajaran masih diwarnai pendekatan tekstual. Sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah belum dikelola dengan baik.
Penguatan komite pembelajaran juga menekankan pada kebiasaan melakukan refleksi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, asesmen, sampai tindak lanjut pembelajaran. Bahkan melakukan refleksi tentang kebiasaan refleksi itu sendiri. Komite pembelajaran harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif secara jujur.
"Pernahkah saya melakukan refleksi? Kapan refleksi itu dilakukan? Apa saja yang pernah direfleksikan dalam proses pembelajaran?"
Refleksi merupakan upaya mencermati atau memikirkan ulang pengalaman sebelumnya atau sesuatu yang telah dilaksanakan. Dalam proses pembelajaran refleksi menjadi sesuatu yang penting dilakukan guru untuk memahami kekurangan dan kelebihan atau kegagalan dan keberhasilannya. Melalui refleksi guru dapat memaknai pengalaman, melakukan evaluasi diri atas pencapaian, yang mendorongnya untuk melakukan pengembangan diri sebagai pemimpin pembelajaran.
Jawaban atas hasil refleksi dapat dikomunikasikan dengan pihak lain. Di sinilah peran umpan balik atau feedback perlu dipertimbangkan. Umpan balik dapat melibatkan sesama guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan peserta didik.
Umpan balik pembelajaran adalah tanggapan atau respon pihak lain terhadap pembelajaran yang dilakukan guru. Umpan balik dapat dijadikan sebagai instrumen penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan sebuah pembelajaran. Umpan balik dalam bentuk masukan, saran, dan informasi tentang pengalaman dari rekan sejawat dapat menjadi rujukan perbaikan pembelajaran. Capaian pembelajaran, motivasi siswa, dan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan secara tidak langsung merupakan umpan balik yang dapat dijadikan rujukan. Demikian juga dengan keluhan, saran, dan masukan dari orang tua.
Satu hal yang menarik adalah sekolah program sekolah penggerak tidak disertai dengan iming-iming bantuan finansial dan peralatan tertentu. Hal paling penting adalah kemauan dan komitmen sekolah untuk berubah secara bersama-sama dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Coaching
Coaching, secara umum, dapat didefinisikan sebagai kegiatan pelatihan yang didampingi pelatih (coach) terhadap seseorang atau sekelompok orang (coachee).
Pola coaching pada sekolah penggerak menggunakan metode eksplorasi dan refleksi yang dilakukan oleh komite pembelajaran (kepala sekolah dan guru) tentang kemampuan individual dalam mengenali kelebihan dan kekurangan diri, menentukan capaian kerja, membangun kerangka harapan, dan membuat pilihan solutif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pendampingan, coach sedapat mungkin tidak memberikan solusi. Coach hanya membuka jalan dan mengarahkan coachee untuk menentukan pilihan yang tepat dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah.