Siang begitu terik. Panas membakar. Jangan-jangan, neraka sudah bocor karena ulah manusia yang selalu mengotori lapisan angkasa bumi ini. Bukan hanya cerobong pabrik yang memuntahkan begitu banyak polutan, tapi juga kendaraan bermotor yang selalu memacetkan kota-kota dan menyemburkan kotoran dari dalam knalpotnya.
Betul kata kakak. Kata kakak, kebahagiaan seseorang itu akan menular pada temannya.
“Iya benar. Sangat benar. Belum percaya juga?,” kata Kak Risya kepada Iksan. Kak Risya mencoba meyakinkan Iksan yang belum percaya juga.
“Contohnya?” tanya Iksan waktu itu.
“Kemarin di sekolah. Temanku ada yang berbahagia. Karena hari kemarin adalah hari ulang tahunnya yang keenambelas,” kata Kakak.
“Terus apa hubungannya?” tanya Iksan yang tak paham dengan maksud cerita kakaknya.
“Karena temanku itu bahagia, maka dia membelikan semua temannya bakso. Sehingga, kami ketularan bahagia juga,” tambah kakak.
“Ah, itu sih maunya kakak saja,” kata Iksan hendak berlalu.
“Masih belum percaya juga?” tanya kakak sambil bangkit mengikuti langkah Iksan.
“Kakak mau ke mana?” tanya Iksan yang bingung karena diikuti kakaknya.
“Tuh kan, kakak jadi bingung karena ketularan kamu yang bingung. Kamu mau ke mana?” kata kakak sambil mengingat tujuan langkahnya.