Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dengan Mata yang Entah

20 Juli 2015   08:59 Diperbarui: 20 Juli 2015   08:59 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mau sekarang?” tanya Rida.

“Aku bilang Fifi dulu,” jawab Helga sambil berlari menuju ruang ekskul.

“Kenapa?”

“Aku tak bisa ikut kumpul padus hari ini.”

“Kalau begitu besok saja, Ga?”

“Tak apa.  Baru mau bikin persiapannya, Rid.”

Mereka berdua pun langsung naik mikrolet.  Sudah seminggu Rida selalu datang ke Panti tempat ibunya dirawat.  Rida yang menyuapi ibunya.  Kadang-kadang memandikannya.  Ibu Rida memang belum tahu kalau Rida itu anaknya.  Tapi Rida yakin kalau ibunya bisa merasakan cinta dan kasih yang diberikan.

“Aku senang bisa berbakti,” kata Rida.

“Ibumu juga pasti bisa merasakan kasih sayangmu, Rid.”

“Bayangan ibu masih sedikit aku ingat.  Saat menyuapi aku, juga saat menyanyikan lagu menjelang tidurku.”

“Kamu memang harus melakukan semua itu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun