Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semua Sudah Takdir

19 Juli 2015   16:22 Diperbarui: 19 Juli 2015   16:22 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Temanku,” kata Rodan.

“Kenapa mie-nya berantakan?”

“Dia sedang ikut membantu kita,” kata Rodan lagi.

Agar tak menjadi lebih curiga, Zaki pun menghampiri Rodan. 

“Bawa ini ke dapur umum yang sebelah sana!” suruh Rodan,”Sekalian bereskan mi yang berantakan itu.”

Hati Zaki pun langsung bergetar.  Rodan.  Anak pemulung yang dulu pernah dianiayanya, sekarang telah menyelematkan dirinya.  Zaki merasa dirinya lebih rendah dari pemulung itu.  Bukan hanya kalah dalam salat berjamaah.  Sekarang kalah dua kosong.  Si pemulung itu, bahkan menjadi sukarelawan membantu dirinya saat dirinya justru mencoba mencuri.

“Kamu tak marah padaku?” tanya Zaki saat istirahat.

“Kenapa?”

“Aku kan pernah mengeroyokmu.”

“Semua itu kan sudah takdirku.”

“Kamu jadi sukarelawan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun