Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Harian Shella

11 Juli 2015   08:20 Diperbarui: 11 Juli 2015   08:20 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Memang surat pindahnya sudah diurus?” tanya Bunda Sevi.

“Sudah beres semua.”

***

Pagi ini, pagi pertama Sevi bangun di kamar sendirian. Tanpa Kak Shela.  Orang yang dibenci Sevi selama tiga bulan di rumahnya.  Kak Shela selalu menjadi pujaan Ayah.  Juga Bunda.  Seakan-akan Kak Shela selalu baik.  Sedangkan Sevi selalu kebagian yang buruknya.

Ayah dan Bunda tidak tahu kalau Sevi benar-benar dendam pada Kak Shela.  Terutama karena Kak Shela telah merebut Rido.  Sevi menyukai Rido.  Sevi juga yakin kalau Rido juga menyukai Sevi.  Tapi Kak Shela telah merebut Rido.  Bagimana Sevi tidak marah?

Sevi juga dibuat kesal karena Kak Shela yang telah mempengaruhi Ayah dan Bunda Sevi agar tak mengijinkan Sevi ikut kemping bersama teman-temannya.

“Huh!” Sevi menghela nafas.

Kebetulan hari Minggu.  Sevi tak perlu buru-buru bangun.  Masih ingin bersantai-santai.  Seperti di pantai.

Iseng Sevi membuka laci bekas buku-buku Kak Shela.  Ada buku yang tertinggal.  Ternyata buku harian.  Sevi hendak membukanya, tapi ragu.  Ini pasti banyak rahasia Kak Shela.  Dan tak baik mengintip rahasia orang lain.

Tapi hati Sevi juga menyuruh Sevi untuk membuka buku harian itu.  Dengan hati-hati, Sevi membuka buku harian Shela.

Halaman yang terbuka ternyata tanggal 7 Januari.  Langsung saja mata Sevi melotot.  Karena baris pertama sudah membuatnya terperangah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun