Mohon tunggu...
Mochamad Rizky Pangestu
Mochamad Rizky Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Muda

Saya suka menulis, dan ingin berbagi cerita melalui tulisan-tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gana-gini

14 Juli 2023   07:01 Diperbarui: 14 Juli 2023   07:07 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin memang begitu adanya, setiap pertemuan yang berujung perpisahan akan mewariskan luka yang tidak turut usai sekalipun ceritanya telah selesai.

Aku tersadar, biar kusimpan semua itu dan aku terima segela luka yang kini bersamaku sebagai warisan yang kau tinggalkan. Mungkinkah kita akan menjelang jalan-jalan berlumur dosa karena kita sama-sama melakukan hal yang haram seperti yang kau ucapkan yaitu perpisahan. Sempat aku terpikir begitu, tapi begini adanya, mau bagaiamana? Lalu, aku beranjak. Terakhir kali kulihat matamu masih menatapku dalam, tatapan yang tak dapat kumengerti dan tak bisa diartikan. Aku pergi, dari sisimu. Entah? Kapan kau akan benar-benar pergi dari benakku? Kapan kau akan benar-benar sirna dari hatiku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun