"Apa kabarnya? Lama aku gak dengar kabarmu."
Aku tahu dia basa-basi saja, mencari kabar tentangku tentu tak sulit, banyak media yang sering mengabadikan momen aktivitasku. Atau cari saja di mesin pencarian google, sedikitnya, semua hal yang berhubungan denganku, semua hal tentangku ada di sana.
"Seperti yang kamu dengar, aku baik-baik saja bukan, dan jika hanya sekadar basa-basi, maaf aku sedang sibuk."
Tak lama, kututup sambungan.
Kenapa dia? Kenapa dia dari masa lalu muncul kembali?
***
Segala beban terasa menyumbat, mendorongku untuk segera membanting tubuh ke ranjang dan melepas segala penat. Beberapa hari ini terasa berat dan tentu saja sangat melelahkan.
Pikiranku yang tambah kalut, undangan yang bertumpuk, belum lagi ibu, eh ditambah lagi bayang-bayang masa lalu yang tiba-tiba muncul. Bisakah aku melepas semua masalah ini satu persatu? Ah, aku hampir dibuat gila dengan semuanya.Â
Malam ini, aku mencoba mencari ketenangan. Setelah sejenak berdiam diri, kembali aku melakukan ritual. Ritual memuji, mencintai diri dan tubuhku sendiri, sebelum akhirnya aku tertidur.
"Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan!"
"Kapan nyusul? Kapan nyusul? Kapan nyusul? Kapan nyusul?"
"Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan! Wulan!"