Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Ilmuwan - Citizen Scientist

Satu-satunya penulis sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Immune System dan Pandemi yang "Panjaaanngg" Sekali

10 Januari 2022   20:05 Diperbarui: 10 Januari 2022   20:18 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: theconversation.com

Apa yang telah diprediksi di awal tahun 2020 saat pandemi mulai merebak di seluruh dunia terbukti benar, bahwa pandemi ini bakal panjang sekali. Sejak merebak di akhir tahun 2019 lalu, sekarang 2 tahun telah berlalu, namun COVID-19 masih terus mengancam di beberapa tempat tertentu di dunia.

Para ahli juga memprediksi beberapa hal yang mungkin terjadi di 2022:

Meski varian Omicron tidak seganas Delta, namun Omicron lebih menular. Jika di saat yang sama ada ribuan atau ratusan ribu orang terinfeksi, maka health system akan runtuh, dan itu membahayakan masyarakat (kita lihat di Indonesia, Omicron juga sudah merebak).

masih akan ada beberapa varian baru dari virus Corona yang bakal muncul di tahun 2022 ini.

Mungkin saja varian baru bakal lebih ganas dari varian Omicron yang sekarang sedang merebak.

Mungkin saja varian baru itu bakal seganas varian Delta atau lebih ganas lagi.

Jadi semua harus bersiap untuk segala kemungkinan.

==o==

SPANISH FLU DI MASA SERATUS TAHUN LALU

100 tahun lalu pernah ada pandemi yang serupa, yaitu pandemi Spanish Flu. Tidak seperti pandemi COVID-19, pandemi Spanish Flu cepat berlalu. Di mulai di bulan Maret 1918, lalu berakhir di bulan April 1920. Lihat link ini: https://pmj.bmj.com/content/97/1147/273

Apa penyebab cepat berakhirnya? Kebanyakan ahli berpendapat tidak adanya vaksin saat itu membuat herd immunity lebih cepat tercapai, namun dengan mengorbankan 50 juta orang di seluruh dunia, bahkan mereka yang muda dan sehat. Di pulau Jawa sendiri dilaporkan ada 2 juta orang mati karena pandemi Spanish Flu. Sementara itu tidak ada informasi yang pasti tentang jumlah korban di pulau lain.

Sekarang kita memiliki vaksin, dan berbagai obat-obatan lain untuk mengatasi gejala yang menyertai COVID-19. Itu belum termasuk berbagai vitamin, atau berbagai booster macam-macam. 

Baca: Bagaimana Spanish Flu (1918-1919) Berakhir?

==o==

PANDEMI & SAINS

 

Setidaknya sudah 3 dekade terakhir sebuah sains baru berkembang amat pesat, yaitu neuroscience. Sains ini mengkaji fungsi otak dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan kita, termasuk juga kesehatan tubuh, bahkan juga immune system.

Siapa sangka, sains menemukan: saat fungsi otak berjalan dengan baik, maka immune system pun ikut meningkat dalam menghadapi berbabagai macam penyakit, termasuk COVID-19.

Komunitas Membangun Positivity sejak September 2019 telah mempromosikan apa yang telah ditemukan oleh sains itu.

Positivity adalah sebuah kondisi otak saat berfungsi maksimal, yang kemudian berakibat immune system pun juga ikut menjadi maksimal, sehingga menjadi modal yang bagus dalam menghadapi pandemi sekarang ini yang masih akan panjang berakhirnya.

Meski apa yang ditemukan sains ini bukan terlalu baru, namun nampaknya sulit untuk mempopulerkannya sebagai cara ilmiah untuk mendongkrak immune system dalam menghadapi ancaman COVID-19. Jika kita lihat di berbagai media, tetap saja cara mendongkrak immune system terus dibanjiri dengan cara lama, bukan yang baru.

==o==

DEFINISI POSITIVITY & KEBAHAGIAAN

Kata POSITIVITY dipopulerkan oleh beberapa neuroscientists, di antaranya adalah Shawn Achor. Kata POSITIVITY digunakan untuk mengganti kata HAPPINESS yang terlanjur memiliki definisi yang terlalu luas (ITU bisa dilihat melalui Google).

Sepanjang tahun 2020-2021 kemarin, Komunitas Membangun Positivity cukup rajin mempromosikan hal itu, termasuk dalam beberapa diskusi online yang 6 bulan terakhir ini diselenggarakan setiap minggu sekali.

Karena pandemi masih akan panjang, maka Komunitas Membangun Positivity akan terus mengangkat topik itu.

==o==

FORMULA SAINS UNTUK MENDAPATKAN POSITIVITY

Sebagaimana sudah disebut sebelumnya, bahwa positivity adalah fungsi otak yang membaik, sehingga lebih cenderung pada kebajikan, lebih cerdas, lebih mampu menemukan solusi, lebih produktif, dan tubuhnya lebih sehat (karena immune system menguat).

Sains telah menyediakan formula untuk menghasilkan positivity yang besar itu, yaitu melalui 6 cara:

1. Meditasi.

2. Bersyukur.

3. Berbuat kebajikan.

4. Membangun relationships.

5. Olahraga.

6. Makanan yang baik.

Mengenai ini sudah disampaikan beberapa kali dalam beberapa video atau tulisan, juga diskusi online. Semua berdasarkan pada apa yang ditemukan oleh riset sains.

Jadi jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai 6 jalan itu bisa melihat kumpulan video kami sebelumnya atau tulisan kami sebelumnya. Lihat link berikut ini: 
Perlu diingat bahwa cara yang paling signifikan untuk memperoleh hasilnya adalah sesuai dengan urutannya. Jadi meditasi adalah yang paling bagus, meski itu tidak gampang. Mengenai meditasi sudah dibahas beberapa kali oleh Komunitas Membangun Positivity dalam beberapa tulisan dan diskusi, atau video.

Sekarang diskusi kita ini ingin fokus pada bagaimana meditasi menghasilkan immune system yang lebih baik.

==o==

BAGAIMANA MENGUKUR IMMUNE SYSTEM?

Tentu di antara kita ada yang punya teman, saudara, atau keluarga yang terlihat sering terkena flu yang berat, yaitu yang sembuh setelah beberapa hari. Tapi ada juga yang terlihat selalu sehat, atau tak pernah sakit.

Saya adalah salah seorang yang bisa menjadi contoh. Sebelum tahun 2015 saya sering sekali terkena flu, batuk, sariawan, sakit kepala, bahkan yang terparah itu sering terkena radang usus. Tampang saya terlihat sehat waktu itu, padahal sakit-sakitan.

Menurut sains, saya waktu itu tidak memiliki immune system yang bagus.

Setidaknya ada 4 tanda bahwa immune system kita tidak bagus:

Tiga kali setahun terkena flu berat (sembuh setelah beberapa hari).

Luka yang tidak cepat sembuh (butuh beberapa hari).

Lebih sering merasa capek atau lemas, atau loyo.

Pola tidur yang berantakan, kurang tidur atau kebanyakan tidur.

Tentu ada banyak tanda lainnya seperti yang disebut oleh berbagai riset. Salah satunya lihat link ini: www.medicinenet.com

==o==

DAMPAK VIRUS CORONA DALAM JANGKA PANJANG?

Jika Anda termasuk yang selamat setelah pandemi merebak sepanjang lebih dari 2 tahun ini, maka Anda tentu tetap harus menjaga diri agar di masa mendatang tidak terinfeksi. Mengapa?

Para saintis di seluruh dunia masih terus meneliti akibat jangka panjang dari virus corona. Salah satu "temuan", misalnya dari University of New South Wales adalah adanya cognitive deficits pada pasien COVID-19. Bahkan virus corona ditemukan di otak pasien (bahkan pasien yang tak bergejala). Tentu ini tidak kita inginkan, bukan?

SARS-CoV-2 directly kills heart muscle cells, and that those who survive an infection suffer cognitive deficits, said MacIntyre at the University of New South Wales. 

 

Itu tertulis di link ini: www.bloomberg.com

Jadi, beberapa riset ternyata menemukan adanya virus corona di banyak bagian lain di tubuh kita. Apa dampaknya? Masih terus diteliti oleh para saintis di seluruh dunia. Cognitive deficits yang saya sebutkan tadi, adalah salah satu dampak yang sudah ditemukan.

==o==

CARA LAMA MENINGKATKAN IMMUNE SYSTEM

Di masa pandemi ini sering banget kita mendengar di berbagai media anjuran untuk meningkatkan immune system. Memang virus hanya bisa dilawan oleh immune system, bukan obat. Banyak yang menyeru untuk melakukan ini dan itu agar immune system meningkat. Banyaklah tertawa, kata mereka. Banyaklah melempar lelucon, menggerakkan tubuh (olahraga), banyak lah beribadah, berdzikir, berdoa, mengkonsumsi ini dan itu dan lain-lain.

Benarkah semua yang beredar di berbagai media itu?

Dari namanya (immune system), berarti jaringan atau sistem dari berbagai sel di tubuh, daging, organ tubuh yang bekerja secara terkoordinasi untuk melindungi tubuh dari infeksi (masuknya sesuatu yang asing dari luar tubuh), juga untuk memelihara kesehatan tubuh secara umum.

Tubuh manusia adalah tempat yang bagus untuk hidup, tumbuh atau berkembangnya berbagai bakteri, virus, fungi, hingga parasit. Sehingga dibutuhkan immune system yang bekerja melindungi tubuh kita dari masuknya berbagai "tamu" (microrganisms) asing itu.

==o==

IMMUNE SYSTEM MENURUT SAINS

Di bawah ini adalah 5 fakta penting atau ringkasan dari immune system yang diambil dari berbagai tulisan ilmiah.

1. Immune system memiliki berlapis sistem pertahanan seperti dalam militer.

Garis terdepan adalah sel darah putih yang akan membaca atau mengenali datangnya pathogens (microorganism yang merugikan) dan lalu membasminya. Bersamaan dengan itu sel darah putih juga membuat catatan tentang pathogens ini, sehingga jika pathogens ini menyerang lagi di lain waktu, maka patogens ini akan lebih cepat dibasmi.

2. Setiap hari tubuh kita "kedatangan" milyaran microorganisms, namun tak semua merugikan.

Bahkan sebenarnya ada banyak sekali microorganisms yang hidup di tubuh kita, namun memiliki fungsi yang baik untuk kesehatan kita. Misalnya ada bakteri di tubuh kita yang menyediakan nutrisi penting, dan untuk melindungi tubuh kita dari bakteri buruk.

Beberapa hormon positif untuk otak, seperti dopamine, endorphins, oxytocin, dan serotonin diproduksi melalui bakteri yang ada di sistem pencernaan kita.

3. Stres (hormon cortisol) merusak immune system kita.

Stres meningkatkan kadar hormon cortisol di tubuh kita yang pada gilirannya menumpulkan immune system kita. Cortisol memang penting di saat darurat, yaitu membuat tubuh kita siaga terhadap ancaman. Namun immune system bekerja penuh jika kita tidak dalam kondisi stres.

Sayangnya stres terjadi setiap hari, dalam berbagai tingkatan, rendah atau tinggi.

 

Ada banyak situasi yang membuat kita stres, seperti takut kehilangan pekerjaan, takut sendirian saat ditinggal orang yang dicintai, marah karena diganggu orang lain, tertekan karena situasi lingkungan kerja, tak bisa mencapai apa yang dicita-citakan, mendapat gangguan kesehatan, terkurung di dalam rumah, tidak cukup berinteraksi dengan orang lain, kurang olahraga, dan lain-lain bisa memicu cortisol untuk keluar terlalu banyak dan terlalu lama. Akibatnya merusak immune system.

4. Hormon positif membantu meningkatkan immune system.

Kebalikan dari hormon cortisol (negative hormone) adalah positive hormones yang membuat kita lebih tenang atau memiliki positive emotions. Gambaran sederhana tentang adanya positive hormones di tubuh kita adalah saat kita disebut merasa bahagia atau memiliki positivity.

Inilah 4 positive hormones yang penting itu: Dopamine, Endorphins, Oxytocin, Serotonin. Positive hormones ini sebenarnya mudah sekali untuk terpicu keluar di tubuh. Neuroscience dan positive psychology sepanjang beberapa dekade terakhir telah melakukan banyak sekali riset sains tentang cara memicu positive hormones untuk keluar. Cara memicunya untuk keluar adalah bukan hanya dengan mengkonsumsi obat, makanan, atau minuman tertentu, tetapi dengan melakukan aktivitas tertentu. Mengenai aktivitas tertentu itu silakan baca di sini di link ini: https://facebook.com/membangunpositivity.

5. Pola tidur yang buruk merusak immune system.

Kurang tidur, kebanyakan tidur, atau pola tidur yang berantakan sebenarnya menggambarkan adanya gangguan kesehatan mental. Dengan kata lain: stres menjadi akar dari kualitas tidur yang terganggu. Penyebab stres tentu ada banyak seperti sudah disebutkan sebelumnya tadi. Saat stres, tubuh kita akan memproduksi hormon cortisol. Jika cortisol terlalu banyak dan terlalu lama, maka salah satu gejala yang muncul adalah terganggunya kualitas tidur. Gangguan lainnya tentu saja rusaknya immune system.

Saat seperti itu kita perlu menyeimbangkan positive hormones dan negative hormone di tubuh. Cortisol harus minimal dengan mendorong lebih banyak positive hormones keluar di tubuh kita. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa aktivitas tertentu yang bisa mendorong keseimbangan positive hormones.

==o==

ULANGAN: INI 5 HAL PENTING TENTANG IMMUNE SYSTEM:

  1. Immune system memiliki berlapis sistem pertahanan seperti dalam militer.
  2. Setiap hari tubuh kita "kedatangan" milyaran microorganisms, namun tak semua merugikan.
  3. Stres (hormon cortisol) merusak immune system kita.
  4. Hormon positif membantu meningkatkan immune system.
  5. Pola tidur yang buruk merusak immune system.

==o==

IMMUNE SYSTEM & STRES

Sebelumnya tadi sudah saya jelaskan tentang bagaimana stres merusak immune system. Karena mengenai stres ini cukup penting, maka akan saya lebih perdalam lagi, karena:

Stres terjadi setiap hari.

Pemicu stres datang dari luar diri dan dari dalam diri (mengenai ini lagi-lagi sudah ada artikel, video atau diskusi onlinenya).

Ada cara baru menurunkan tingkat stres yang ditemukan oleh neuroscience dalam beberapa dekade terakhir.

Menangani stres yang dialami pasien COVID-19 masih belum populer.

Immune system tentu bisa ditingkatkan dengan berbagai cara, misalnya dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik. Demikian juga dengan menambahkan vitamin atau ramuan tertentu, juga obat-obatan. Olahraga juga memiliki efek meningkatkan immune system karena memberi efek positif pada tubuh dan mental. Tak ketinggalan juga vitamin D yang diperoleh dari matahari. Jadi ada banyak sekali faktor yang bisa meningkatkan immune system. Jika kita bisa menggunakan semuanya tentu itu bagus sekali.

Tapi jangan lupa, bahwa immune system akan rusak juga jika kita mengalami stres.

==o==

STRES MERUSAK SEMUANYA

 

Kita memang mudah lupa, bahwa immune system kita bisa rusak karena stres, apalagi stres yang berkepanjangan alias tak pernah diatasi.

Stres merusak organ-organ vital, tentu ini maksudnya adalah merusak tanpa kita sadari atau tanpa terlihat gejalanya. Beberapa ahli mengatakan, seharusnya stres disebut disease, karena treatable atau bisa diatasi seperti mengatasi penyakit.

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memiliki cara agar bisa menghindari stres. Atau memiliki cara untuk menurunkan tingkat stres yang terjadi.

Kita harus mempelajari apa saja yang bisa membuat kita stres, sehingga kita bisa menghindarinya atau menurunkan tingkatnya. Bahkan kita juga harus mempelajari apa yang bisa mengubah stres menjadi ketangguhan mental, sehingga immune system kita tidak terganggu.

==o==

NEUROIMMUNOLOGY:

Neuroscience mengkaji otak

Immunology mengkaji immune system

Jadi, Neuroimmunology adalah sains yang menggabungkan sains tentang otak (neuroscience) dengan sains tentang immune system (immunology). Sains ini semakin marak dikaji setelah virus corona merebak di seluruh dunia.

Ingat, Central nervous system (otak) itu rumit, begitu juga immune system. Disebut system karena terdiri dari banyak sekali bagian yang saling berinteraksi dengan kerumitan yang tinggi.

Tingkat fungsi otak berkaitan dengan tingkat immune system

==o==

PELIHARA IMMUNE SYSTEM DENGAN MEDITASI

 

Sudah terlalu banyak riset yang dibuat untuk melihat kaitan meditasi dan immune system. Ini saya berikan satu link saja, selebihnya bisa dicari sendiri pakai Google: www.forbes.com 

Jadi menurut berbagai riset:

Meditasi menurunkan Default Mode Network atau mind-wandering dan dampaknya. Artinya menurunkan tingkat stres:

Fungsi otak meningkat,

Immune system tetap baik.

Lakukan sesering mungkin agar hasilnya lebih signifikan.

Lakukan dengan disiplin (di waktu yang tertentu): bangun tidur, sesaat sebelum makan siang dan makan malam, sore hari saat berakhir jam kerja (di kantor), dan sebelum tidur. Serta ditambah di saat ada kesempatan, meski itu cuma 1 menit atau kurang.

Mengenai teknik atau cara meditasi ini silakan menyimak beberapa tulisan dan video serta diskusi online yang telah kami buat sebelumnya.

Salam Sehat!

(Tulisan itu adalah bahan presentasi untuk diskusi mingguan yang diselenggarakan oleh Komunitas Membangun Positivity)

 

 

M. Jojo Rahardjo

 

Menulis lebih dari 500 artikel, 100 lebih video, 3 ebooks, dan menyelenggarakan diskusi online sejak 2020. Semuanya untuk mempromosikan berbagai riset sains seputar fungsi otak dan kaitannya dengan kecerdasan, produktivitas, kreativitas, inovasi, ketangguhan pada situasi sulit, kecenderungan pada altruism, dan kesehatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun