Dalam pembelajaran ini guru menyusun modul ajar dengan mengaktifkan ketiga gaya belajar (visual, audiotori dan kinestetik) sehingga peserta didik terlihat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini kegiatan berpusat pada peserta didik, proses pembelajaran lebih tersetruktur dan pelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada  mata pelajaran matematika dengan materi tentang sudut  di kelas 4 SD Negeri 14 Pulau Punjung.
B. PEMBAHASAN
SITUASI
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Permasalahan yang di temui di kelas 4 SDN 14 Â Pulau Punjung adalah peserta didik belum memahami tentang menyelesaikan materi tentang sudut pada mata pelajaran matematika.
Berdasarkan temuan kondisi di atas, untuk mengatasi kondisi permasalahan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika materi tentang sudut, disusunlah pembelajaran inovatif yaitu Problem Based Learning (PBL).
Alasan guru memilih model ini karena peserta didik diharapkan mampu untuk berpikir kritis dan tidak hanya sekadar menghafal teori. Untuk menemukan solusi yang tepat, peserta didik dituntut untuk mencari cara dan juga melatih kemampuannya dalam berpikir kritis.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik yang tertantang untuk berpikir kritis dan berpartisipasi aktif tidak hanya dapat mengingat materi untuk waktu yang singkat, mereka juga diharapkan dapat memiliki daya ingat jangka waktu panjang. Hal tersebut dapat terwujud dengan adanya keterlibatan langsung peserta didik dalam pembelajaran.
Menurut Supinah dan Titik (2010). pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang terkait dengan kehidupan nyata peserta didik, lalu peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika dengan melibatkan peran aktif peserta didik dalam pembelajaran.