"iya, dan aku akan melakukannya lagi!"
"kamu berubah! kau bukan seperti yang dulu! kau bukan kecintaanku seperti yang dulu! dan aku tidak suka!"
"terserah, yang pasti aku gak rela kalau kamu dengan carissa!" bentaknya sambil berlalu pergi.
Semua berubah, hal ini akan mengacaukanku dengan carissa. di satu sisi, aku akan berusaha menjaga carissa. tapi di  sisi yang lain, satu kesalahanku lagi saja sudah pasti akan di keluarkan dari pekerjaanku. dan jika aku di keluarkan, sudah pasti dia akan menyakiti carissa. mana mungkin aku minta carissa untuk keluar dari pekerjaannya, sedangkan dia masih sangat membutuhkan pekerjaan ini. apa yang harus aku lakukan ? seketika itu, ku ambil handphone ku dan ku kirimkan pesan ke Ida.
"jika aku menjauh dari carissa, maukah kamu berbuat baik padanya ?"Â
"aku akan berbaik padanya, akan ku anggap dia seperti adiku sendiri. asalkan kamu menjauh darinya." balasnya.
"baiklah, aku akan menjauh darinya, tapi kamu harus berjanji padaku untuk untuk berbuat baik padanya,"
"aku janji, asal kamu tidak dengannya!"
bodoh, aku sungguh bodoh. kenapa aku melakukan ini ? kenapa tidak biarkan saja apa yang akan dia lakukan. aku bukan siapa-siapa dan apa untungnya buatku, bukan aku juga yang rugi. tapi, semua untuk carissa. dia berjanji akan berbuat baik padanya, menjaga dan menganggapnya seperti adik sendiri. ya, semua demi carissa agar dia bisa melakukan apa yang mesti dia lakukan. mendapat sahabat yang akan menjaganya dan membantunya seperti yang seharusnya di tempat kerja. agar dia bisa menjalaninya seperti orang orang lainnya, seperti karyawan lainnya. dan aku pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaanku saat ini. dan sebelum pergi, kukirimkan email ke carissa dan berharap dia membacanya via ponselnya. agar lebih pribadi. dan Ida pun tak akan pernah tahu.
teruntuk Carissa
Carissa, sebelumnya saya minta maaf sama kamu.
aku mencintaimu, sangat mencintaimu. tapi aku harus pergi.
bukan meninggalkanmu, hanya memberi jeda untuk saling merindu.
bisa, bisa saja aku mencintaimu dengan sederhana, tapi luar biasa lebih indah untukmu.
jika kamu mencintaiku, tunggulah aku. tunggulah hingga kita berjumpa lagi.
jangan ceritakan ini pada siapapun. termasuk sahabatmu Ida.
biarkan kisah ini antara aku dan kamu yang tahu.
31 Desember nanti, kita ketemu di pantai teluk awur.
sore, ingat ya! sore...
dariku, untukmu yang kusebut lirih di penghujung rindu.
WisnuÂ
31 desember.Â
Senja ini begitu indah, sinar mentari pun berwarna jingga ceria. dan seperti biasa, lagu "we are" dari joy Williams sukses membawa hatiku dan fikiranku terlena akan khayalan tentang kerinduan dan senyuman indah dari sang permataku. labuhan dan muara dari rasa yang terpanggil cinta. dan seketika itu lamunanku luntur ketika seseorang memelukku dari belakang.Â