"sa, ganti bajumu dengan bajuku. aku tunggu di luar."
setelah berganti baju, sayapun coba untuk mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi.
"kamu kenapa ?" tanyaku penasaran.
"aku jadi bahan persalahan di hotel mas! padahal aku gak tau apa salahku !" ucapnya sambil menangis.
"kok bisa ?"
"aku gak tau mas, aku gak pernah merasa menerima reservasi dari tamu. tiba tiba tamu datang, dan udah gak ada kamar. akhirnya tamu marah marah dan itu fatal mas!" ucapnya mencoba menjelaskan.
"aku tahu kalo kamu tidak salah." jawabku menenangkan.
"kamu tahu dari mana jika itu bukan salahku mas ?"
"bola matamu selalu melihat ke kiri, yang berarti kamu coba menjelaskan padaku sesuai dengan memorimu." jawabku tegas.
"kamu udah coba tanya mbak ida ?" tanyaku kembali.
"gimana mau tanya sama mbak ida, dia itu orang pertama yang menyalahkanku! bilang ke orang orang kalau aku kerjanya gak bener, selalu salah! dia selalu diemin aku, gak mau bantu aku padahal aku sedang kerepotan karena banyak tamu!" jawabnya keras.