"bukankah kau mencintaiku mas, dan akupun mencintaimu!" ungkapnya lirih.
"iya, aku mencintaimu. sangat-sangat mencintaimu. jadi jangan rusak kemurnian cintaku dengan hal seperti itu."
"kenapa mas ?"
"karena aku mencintaimu, bukan dengan nafsu. tapi dengan hati. dan aku tak ingin merusakmu atau menghancurkanmu, tapi aku akan menjagamu seperti sebuah permata!"
"terima kasih mas, aku mencintaimu!" ucapnya seraya kembali memelukku.
Seperti biasa, pagi ini akan kutunggu permataku. akan ku genggam erat jemari tanggannya, agar ia merasa bahwa dia memiliki sandaran dan pegangan yang selalu dia butuhkan. dan pagi ini, aku harus menyelesaikan masalah ini langsung kepada manajerku.
tok.tok.tok. ku ketuk pintu kantor manajer untuk menyelesaikan masalah ini.
"ya masuk!" terdengar jawaban dari dalam kantor.
"selamat pagi bapak." sapaku dengan sopan.
"ya, selamat pagi mas wisnu. silahkan duduk!"
"saya mohon maaf sebelumnya kepada bapak, bahwasanya saya telah melakukan sebuah kesalahan fatal!" ucapku memulai pembicaraan.