Sebagai contoh bisa dilihat pada sejarah nabi ketika mengirim surat kepada raja -- raja disekitar jazirah arab sebagai seruan dakwah. Sementara jihad terhadap orang munafik tidk kalah pentingnya dengan jihad yang lain. Alasannya, orang munafik lebih susah untuk dideteksi karenakan sifatnya yang "bermuka dua".
4.jihad al-baabi al-zumi wa al-bida' wa almunkarat ( jihad melawan orang -- orang zalim, ahli bid'ah, dan para pelaku kemunkaran).
Jihad melawan orang -- orang zalim, ahli bid'ah, dan para pelaku kemungkaran terdiri dari tiga tingkatan. Pertama, dengan menggunakan tangan kita jika memungkinkan dan mampu. Artinya, kemungkaran jangan dibiarkan merajarela.Â
Bagi orang yang mampu mencegah kemungkaran dengan perbuatannya, maka ia harus menjegah kemungkaran dengan perbuatan, namun jika tidak mampu, solusi kedua dengan menasehatinya dengan lisan.Â
Maksudnya, mencegah dengan menasehati pelaku kemungkaran. Memberi nasehat dengan kata -- kata yang sopan. Apabila solusi kedua ini juga tidak mampu, maka solusi terakhir adalah dengan hati.Â
Merubah kemungkaran dengan hati adalah dengan membenci kemungkaran tersebut, cara terakhir ini merupakan tanda kelemahan iman seseorang. Ketiga hal ini tercermin dalam hadist Nabi SAW:
Dari abu Sa'ad Al Khudri radhiyallahu'anhu di berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaih wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang diantara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya deengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah -- lemahnya iman."(HR.MUSLIM)
Orang yang melihat kemungkaran kemudin ia diam dan membiarkannya, itu pertanda hatinya telah tertutup. Hudzaifah pernah berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW, mengatakan bahwa hati yang hitam tidak dapat melihat kebaikan dan tidak menolak kemungkaran, kecuali hanya menurutkan hawa nafsunya.Â
Disini dapat difahami bahwa orang yang menolak kemungkaran berarti hatinya tertutup (hitam), sehingga tidak dapat melihat kebaikan. Solusi agar terhindar dari kondisi hati yang seperti ini adalah dengan bertaqwa kepada Allah. Artinya mentaati segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangannya.