Mohon tunggu...
Misbahul Huda
Misbahul Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semangat berjuang lillahi Ta'ala
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Barangsiapa menunjukkan jalan kebaikan kepada orang lain maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakan tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Jihad dalam Perspektif Islam

2 Maret 2022   04:35 Diperbarui: 2 Maret 2022   04:38 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh bisa dilihat pada sejarah nabi ketika mengirim surat kepada raja -- raja disekitar jazirah arab sebagai seruan dakwah. Sementara jihad terhadap orang munafik tidk kalah pentingnya dengan jihad yang lain. Alasannya, orang munafik lebih susah untuk dideteksi karenakan sifatnya yang "bermuka dua".

4.jihad al-baabi al-zumi wa al-bida' wa almunkarat ( jihad melawan orang -- orang zalim, ahli bid'ah, dan para pelaku kemunkaran).

Jihad melawan orang -- orang zalim, ahli bid'ah, dan para pelaku kemungkaran terdiri dari tiga tingkatan. Pertama, dengan menggunakan tangan kita jika memungkinkan dan mampu. Artinya, kemungkaran jangan dibiarkan merajarela. 

Bagi orang yang mampu mencegah kemungkaran dengan perbuatannya, maka ia harus menjegah kemungkaran dengan perbuatan, namun jika tidak mampu, solusi kedua dengan menasehatinya dengan lisan. 

Maksudnya, mencegah dengan menasehati pelaku kemungkaran. Memberi nasehat dengan kata -- kata yang sopan. Apabila solusi kedua ini juga tidak mampu, maka solusi terakhir adalah dengan hati. 

Merubah kemungkaran dengan hati adalah dengan membenci kemungkaran tersebut, cara terakhir ini merupakan tanda kelemahan iman seseorang. Ketiga hal ini tercermin dalam hadist Nabi SAW:

Dari abu Sa'ad Al Khudri radhiyallahu'anhu di berkata,

"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaih wa sallam bersabda:

"Barang siapa yang diantara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya deengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah -- lemahnya iman."(HR.MUSLIM)

Orang yang melihat kemungkaran kemudin ia diam dan membiarkannya, itu pertanda hatinya telah tertutup. Hudzaifah pernah berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW, mengatakan bahwa hati yang hitam tidak dapat melihat kebaikan dan tidak menolak kemungkaran, kecuali hanya menurutkan hawa nafsunya. 

Disini dapat difahami bahwa orang yang menolak kemungkaran berarti hatinya tertutup (hitam), sehingga tidak dapat melihat kebaikan. Solusi agar terhindar dari kondisi hati yang seperti ini adalah dengan bertaqwa kepada Allah. Artinya mentaati segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun