"Boleh,"
"Nanti Elis jemput dimana ?"
"Elis, Anti suruh kesini saja, dia lagi libur kuliah,"
Sebelum masuk ke mobil seperti biasa Anti salaman dan mencium tangan Yoga, Yoga pegang pipi kirinya, dan masuk ke dalam mobil," Hati-hati," terdengar lirih suara Anti.
Elis, iya, dia sahabat Anti dari SMP sampai SMA, dan sampai kini dia masih bersahabat dengan baik, mengingat pertemuan pertama dengan Elis, dunia ini memang sangat kecil, saat itu Anti minta dianterin ke rumah sahabatnya Elis di Gunung Empat, Yoga mengantarkan, sampai rumah Elis kami berkenalan, tidak lama keluar kakaknya Elis, Nurul namanya Yoga kenal dan Nurul pun mengenal Yoga, Nurul adik kelas Yoga waktu di SMP.
Bentapa sempitnya Dunia ini, muter-mueternya disitu-situ juga, Yoga terus memacu mobil menuju Kebun Sayur, dan Kampung Baru, hampir tidak ada perubahan Kampung Baru dari dulu, sementara daerah lain sudah banyak perubahan dan kemajuan.
Memasuki rumah, Yoga menyalami kakak perempuannya, dialah yang menggantikan posisi Mama nya, saat mama pergi untuk selama-lamanya, Yoga masih berusia tiga tahun, kakak nya itulah yang mengantikan posisi Mama buat Yoga, dia yang merawat Yoga hingga besar, dan sampai sekarang.
     Sehabis mandi, Yoga menuju Masjid, masih banyak kerabat yang mengenalinya dan bertanya kemana saja selama ini, Yoga bilang kerja di Tarakan, sepulang dari Masjid Yoga siap-siap kerumah Anti, belum tahu mau kemana setelah ini yang penting kesana dulu lah.
Di rumah Anti nampak masih sepi, sepertinya tidak ada orang, Yoga buka pagar, kemudian berucap," Assalamualaikum,"
 "Waalaikum salam," terdengar sahutan dari dalam, ternyata Elis yang keluar
"Apa kabar, Bang ?"