"Sidang hari ini ditunda, dimulai lagi besok untuk mendengarkan kesaksian saudara Saksi Mata yang sudah tidak punya mata lagi!"
Pada kutipan di atas, penggunaan frasa saudara Saksi Mata digunakan oleh Seno untuk menggantikan nama Saksi Mata agar dilihat lebih sopan. Seno juga memanfaatkan sinonim kata sapaan pada tokoh Hakim. Sinonim ini antara lain Pak dan Bapak Hakim Yang Mulia. Berikut kutipannya:
 Bapak Hakim Yang Mulia, yang segera tersadar, mengetuk-ngetukkan palunya, dengan sisa wibawa yang masih ada ia mencoba menenangkan keadaan.
Pada kutipan di atas, digunakan sapaan Bapak Hakim Yang Mulia. Sapaan ini digunakan oleh Seno untuk menggantikan nama Hakim. Sapaan nama ini juga digunakan untuk membuat kedudukan Hakim lebih tinggi dari orang lain yang ada di dalam ruang sidang.
"Diambil orang Pak.""Diambil?""Saya Pak."
Penggunaan sapaan ini dimaksudkan sebagai sapaan resmi dalam sebuah majelis. Selain itu sapaan ini difungsikan untuk lebih menghormati Hakim, yang notabene adalah orang dengan kedudukan tertinggi dalam ruang sidang tersebut.
2. Majas
 Majas adalah bahasa kiasan yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Majas dapat dimanfaatkan oleh para pembaca atau penulis untuk menjelaskan gagasan mereka (Tarigan, 1985:179). Pradopo (2002:62) menjelaskan bahwa majas meyebabkan karya sastra menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, lebih hidup, dan menimbulkan kejelasan gambaran angan.
a. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau frasa. Repetisi pada cerpen ini biasanya digunakan pada saat percakapan dan pada kalimat tidak langsung. Fungsi majas repetisi pada cerpen ini adalah sebagai cara untuk menjawab pertanyaan Hakim. Berikut kutipannya:
"Saudara Saksi Mata masih ingat semua kejadian ini meskipun sudah tidak bermata lagi?""Saya Pak.""Saudara masih ingat bagaimana pembantaian itu terjadi?""Saya Pak.""Saudara masih ingat bagaimana darah mengalir, orang mengerang dan mereka yang masih setengah ditusuk pisau sampai mati?""Saya Pak."