Mohon tunggu...
Miranda Putri
Miranda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - S1-Sastra Indonesia

Hanya seorang ibu rumah tangga yang tengah mencari kesibukan yang bermanfaat selain mengurus anak dan suami. Sedikit membosankan, introvert, tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan baik, moody dan banyak makan. Memiliki keinginan besar untuk memperkenalkan pada dunia bahwa saya bisa mewujudkan apa yang menjadi mimpi saya. Terdengar sangat ambisius, tetapi sebenarnya saya masih suka mageran! Hobi menulis dan ingin sekali menyalurkan hobi itu di beberapa kesempatan. Suka traveling tapi sering mengeluh capek! Manusia membosankan ini memang banyak mau, tapi jangan judge saya hanya dari deskripsi singkat ini ya! Terimakasih!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kilas Balik

27 Mei 2024   15:49 Diperbarui: 27 Mei 2024   17:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Halo! Kamu kenapa baru ada kabar?" Tanya Ana, tapi ia tak mendapatkan jawaban

"Halo!? Rangga! Kamu disanakan?" Tanya Ana lagi, mengecek handphonenya dan panggilan masih tersambung. 

Ana mengernyit bingung, sampai pada akhirnya Sura gaduh terdengar dan panggilan terputus.

Ana mencoba kembali menelpon kekasihnya, dering pertama tidak di angkat. Dering kedua masih sama. Hingga dering kesekian kali baru terangkat.

"Halo!" Ucap suara lembut dari sebrang sana. Ana mengernyit, suara perempuan? Apakah Ini sepupunya Rangga?

"Iya, halo. Maaf ini siapa ya? Rangganya kemana?" Tanya Ana memberanikan diri.

Hening beberapa saat sampai akhirnya suara di sebrang sana terdengar.

"Aku Lia, Rangga ada. Dia lagi beli makanan" 

Deg! 

Ana sangat mengenali nama itu, nama yang selalu ia hindari. Lia. Mantan kekasih Rangga.

"Kok, bisa kamu yang angkat. Rangga lagi sama kamu?" Lagi! Seakan tidak ada kapoknya, Ana sedang menggali liangnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun