Mohon tunggu...
Miranda Putri
Miranda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - S1-Sastra Indonesia

Hanya seorang ibu rumah tangga yang tengah mencari kesibukan yang bermanfaat selain mengurus anak dan suami. Sedikit membosankan, introvert, tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan baik, moody dan banyak makan. Memiliki keinginan besar untuk memperkenalkan pada dunia bahwa saya bisa mewujudkan apa yang menjadi mimpi saya. Terdengar sangat ambisius, tetapi sebenarnya saya masih suka mageran! Hobi menulis dan ingin sekali menyalurkan hobi itu di beberapa kesempatan. Suka traveling tapi sering mengeluh capek! Manusia membosankan ini memang banyak mau, tapi jangan judge saya hanya dari deskripsi singkat ini ya! Terimakasih!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kilas Balik

27 Mei 2024   15:49 Diperbarui: 27 Mei 2024   17:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hai! Boleh duduk!?" Tanya Rangga, sejenak Ana terpaku sebelum kemudian mengangguk. Suara itu masih sama seperti dulu, masih selalu ia ingat. Lembut, mendayu, dan tegas manjadi satu.

"Sudah lama ya, kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu, An?" Hening beberapa saat, Ana enggan menjawab. Tetapi hati kecilnya berteriak. 'tidak jauh lebih baik ketika bersamamu' 

"Baik, kamu sendiri?" Tentu Ana bukan perempuan segila itu.

"Aku, Baik. Tidak lebih baik ketika bersamamu" tunggu dulu! Apa pria ini gila?

Ana tersenyum tipis, enggan menanggapi nostalgia yang coba di pancing Rangga kepermukaan.

Lama sekali, mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Tidak ada yang mau menyela dan membuka obrolan, terlalu tidak ingin mengakhiri tetapi juga tidak ingin memperpanjang. Mereka sama-sama nyaman dengan keterdiaman ini, hingga salah satunya berinisiatif.

"Aku, Rindu, An!" Lugas. Kalimat itu di ucapkan dengan satu tarikan nafas dan juga beberapa penekanan di setiap katanya.

Untuk sejenak, Ana terpaku. Dengan sialannya, pikiran Ana kembali menariknya pada kilas balik yang sama. Membuat, Ana hanya menatap mata Rangga dalam. 

***

"Kamu udah dimana, Yang?" Suara seseorang di sebrang sana menyapa Ana. Dirinya tersenyum sebelum menjawab 

"Baru keluar kelas, tunggu bentar gapapa?" Tanya Ana masih dengan senyum di bibirnya. Gadis itu menghentikan langkahnya dan menyandarkan punggungnya di tembok ruang kelas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun