Dalam pertemuan tersebut Ki Mandara mengingatkan Dewi Mulia Ratri harus hati hati dalam menyusun rencana pengawalan bagi Putri Dyah Pitaloka. Iring iringan calon pengantin itu akan dikawal secara khusus oleh Garda Kujang Emas Elang dan Garuda. Â Jumlah pasukan dan tempat dimana akan bertemu dengan Majapahit akan dibicarakan secara lengkap setelah mendapatkan surat balasan dari Majapahit.
Setelah cukup lama berbincang hal hal lain yang berkaitan dengan keadaan terakhir dunia persilatan, semua yang hadir dalam pertemuan ini membubarkan diri dengan segera. Â Dewi Mulia Ratri kembali ke istana para pengawal raja, satu arah dengan Putri Anjani sebetulnya, namun kedua gadis ini memilih untuk mengambil jalan memutar masing masing sehingga tidak perlu harus bersisian jalan.
Sebelum pulang tadi, Andika Sinatria membisikkan sesuatu ke telinga Dewi Mulia Ratri agar pergi bersamanya saat perjalanan menuju Gunung Merapi. Â Namun di saat yang tidak berbeda jauh, Putri Anjani dengan lantang mengatakan bahwa dia akan berangkat menuju Gunung Merapi bersama sama Andika Sinatria.
Dewi Mulia Ratri tidak berkata tidak kepada Andika Sinatria, namun juga tidak mengiyakan. Â Gadis itu hanya mengatakan akan melihat situasinya nanti. Â Tentu saja dia tidak sudi jika harus berbagi perjalanan dengan Putri Anjani. Â Sekalipun akan sangat menyenangkan jika bisa berpetualang lagi bersama Andika Sinatria.Â
Gadis ini hanya bertekad kuat untuk tidak sekedar menyaksikan keriuhan yang akan terjadi di puncak Gunung Merapi. Â Dia harus berusaha mendapatkan Mustika Naga Api sekuat tenaganya. Â Bukan untuknya, tapi untuk Arya Dahana yang sangat membutuhkan batu mustika tersebut untuk menyembuhkan sakit aneh yang sudah dideritanya selama puluhan tahun.
Pikiran ini membuat wajah gadis itu berseri seri. Â Bertemu dengan Arya Dahana sangat menyenangkan hatinya. Â Penuh dengan keramaian dan tidak terasa sepi. Â
Sepi..? Aaahhh apakah sepi yang seringkali tiba tiba singgah di hatinya itu karena merasa jauh dan ingin berjumpa dengan pemuda konyol dan tengil itu? .....hhhhhhhh... Dewi Mulia Ratri diliputi kebingungan yang kembali akhirnya mengharu biru hatinya. Â Dibayangkannya wajah Alka Awahita untuk mengusir rasa pahit yang mulai terasa merasuki jiwanya.Â
********
Bersambung Bab IX
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H