Arawinda menghentikan penjelasannya yang panjang lebar sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling untuk melihat bagaimana tanggapan orang orang.
Baginda Raja Galuh Pakuan bertepuk tangan dua kali. Â Muncullah seorang hulubalang membawa sebuah bingkisan yang terlihat mewah. Â Sambil memberi isyarat agar Arawinda mendekat, Baginda Raja Galuh Pakuan mengambil bingkisan itu dan menyerahkan kepada Arawinda.
"Kerajaan Galuh Pakuan dengan senang hati menerima tawaran persekutuan dan persahabatan ini. Â Bawalah bingkisan dari kerajaan kami. Â Bawalah ke Blambangan. Â Sampaikan pesanku kepada Menak Suro, kawan Blambangan Gugat adalah kawan Galuh Pakuan. Â Lawan Blambangan Gugat adalah lawan Galuh Pakuan."
Arawinda dengan takzim menerima bingkisan dari Baginda Raja Galuh Pakuan. Â Lalu mundur kembali ke tempat duduknya.
"Baiklah...baiklah...semuanya sudah diselesaikan dan diputuskan dalam pertemuan ini. Â Silahkan menikmati jamuan yang ada. Â Aku undur diri terlebih dahulu."
Baginda Raja kemudian bangkit berdiri, semuanya membungkuk hormat dan sang raja pun berlalu.Â
Setelah Raja undur diri dari pertemuan, Ki Mandara masih melanjutkan perundingan dengan yang lainnya. Â Termasuk menyusun strategi membatasi ruang gerak kerajaan Lawa Agung dengan cara menempatkan lebih banyak telik sandi di sepanjang pesisir selatan. Â Para telik sandi tersebut harus dilatih khusus agar tidak mudah diketahui.
Kemudian strategi menanggulangi pergerakan Majapahit di sepanjang perbatasan juga dibahas. Â Tokoh tokoh sakti penyokong Galuh Pakuan mulai ditempatkan di sepanjang perbatasan. Â Perbatasan adalah pintu masuk menuju wilayah Galuh Pakuan, jika tidak dijaga dengan ketat dikhawatirkan penyusupan penyusupan akan dengan mudah terjadi.
Jika hal itu terjadi, maka kekuatan pendukung kerajaan Galuh Pakuan yang berasal dari rakyat dan penduduk di perbatasan akan melemah. Â Penyusupan dalam strategi perang umumnya dilakukan dengan tujuan memperlemah kekuatan rakyat pendukung dengan cara memecah belah persatuannya.
Ki Sampaga dan Pangeran Bunga akan dikirim ke perbatasan untuk mengatasi hal ini. Â Ki Mandara sendiri akan dengan sekuat tenaga mencari keberadaan Ki Gularma agar bisa lebih memperkuat Galuh Pakuan. Â Tokoh tokoh Sayap Sima Majapahit lihai lihai. Â Jika Galuh Pakuan tidak memperkuat diri, maka Majapahit akan dengan sangat mudahnya menaklukkan mereka.
Terakhir, pertemuan itu membahas bagaimana cara Blambangan Gugat membantu Galuh Pakuan dan begitu juga sebaliknya. Â Arawinda mengusulkan sesuatu yang menarik. Â Karena dirinya tidak dikenal di wilayah pasundan, dia akan menyusup ke pantai selatan untuk memata matai pergerakan Lawa Agung. Â Tentu saja sepulangnya dari Gunung Merapi baru dia bisa melaksanakan tugas ini. Â Semuanya sepakat dan setuju mengenai rencana ini.