Pembelajaran berbasis masalah memerlukan lingkungan belajar di mana masalah berfungsi sebagai titik fokus pembelajaran. Proses pembelajaran dimulai dengan penyajian suatu masalah, yang merangsang siswa untuk memperluas pengetahuannya sambil berusaha memecahkannya. Dalam pencarian solusi yang layak, siswa diminta untuk mendefinisikan masalah, mengumpulkan informasi yang relevan, mengeksplorasi solusi potensial, menilai alternatif, dan menarik kesimpulan. Keberhasilan pelaksanaan langkah-langkah ini menghasilkan perolehan pengalaman dan wawasan baru. Pemahaman dan emosi individu memainkan peran penting dalam membentuk bagaimana individu memandang dan berpartisipasi dalam aktivitas matematika.
   Pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan permasalahan terbuka dan berpotensi menimbulkan kekacauan. Dalam kekacauan ini, siswa memanfaatkan kecerdasan mereka yang beragam melalui diskusi dan penelitian untuk mengidentifikasi masalah mendasar. Tahapan berurutan yang dilakukan siswa dalam pendekatan pembelajaran berbasis masalah meliputi:
Identifikasi masalah atau permasalahan,Â
Definisi masalah atau permasalahan,Â
Mengumpulkan fakta yang ada di dunia nyata
Menghasilkan hipotesis,
Melakukan penelitian,
Membingkai ulang permasalahan,
Menghadirkan alternatif, dan
Mengusulkan solusi.
Implikasi (dampak)