Mohon tunggu...
Mia Rosmayanti
Mia Rosmayanti Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Menulislah dan jangan mati.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kado Istimewa

14 Mei 2022   10:23 Diperbarui: 14 Mei 2022   10:59 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikisahkan seeorang Putri Duyung kecil dan seorang pangeran saling jatuh cinta. Saat itu mereka memutuskan untuk bertemu di sudut paling rahasia di pantai itu. Mereka terus bertemu, menghabiskan waktu waktu yang menyenangkan, hingga suatu hari sang pangeran berhenti datang ke tempat di mana seharusnya mereka bertemu,

 

Sang Putri Duyung menunggu dan terus menunggu bertahun-tahun lamanya, berharap sang pangeran akan datang menemuinya lagi suatu hari nanti. Nyatanya hal itu tidak pernah terjadi. Setelah sekian lama menunggu dan tak menghasilkan apapun, akhirnya dia membuat sebuah keputusan paling gila yang pernah dibuatnya. Dia akan naik ke daratan, menemui pangeran itu.

 

Yang jadi masalah adalah dia membutuhkan sepasang kaki untuk berjalan di atas darat. Untuk itu, Ia menemui penyihir paling jahat di lautan untuk menukar ekornya dengan sepasang kaki manusia. Saat itu penyihir meminta suara Putri Duyung itu sebagai syarat dan imbalan atas mantra yang akan Ia rapalkan untuk mewujudkan keinginan Putri Duyung yang sedang jatuh cinta.

 

Putri Duyung itu menyanggupi permintaan sang penyihir, lalu bergegas naik ke daratan dengan suara yang sudah sepenuhnya menghilang. Dia pikir, apalah arti sebuah suara jika dibandingkan kebahagiaan yang akan Ia dapatkan untuk menebus kerinduannya selama bertahun-tahun dengan pertemuannya nanti.

 

Tidak hanya kehilangan suara, sesampainya di darat pun dia harus merasakan sakit yang luar biasa untuk mendapatkan kakinya. Ekornya yang indah itu harus terbelah sedikit demi sedikit hingga akhirnya berubah menjadi sepasang kaki manusia yang diinginkan. Setelah itu, Putri Duyung itu juga masih harus berulang kali terjatuh, menghantam bebatuan sekitar pantai saat membiasakan dirinya berjalan menggunakan sepasang kaki. Karena itulah, dia harus tergores di hampir seluruh bagian tubuhnya.

 

Meskipun begitu, dia tetap berjalan, melewati kerumunan orang dengan terseok-seok, mencari keberadaan sang pangeran. Di tengah terik dan kulit yang terasa terbakar, dia menabrak seseorang. Sebelum Ia benar-benar terjatuh, sebuah tangan meraih tubuhnya. Untuk pertama kalinya, Ia merasakan jantungnya berdegup begitu kencang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun