Mohon tunggu...
Mia Ismed
Mia Ismed Mohon Tunggu... Guru - berproses menjadi apa saja

penyuka kopi susu yang hoby otak atik naskah drama. pernah nangkring di universitas negeri yogyakarta angkatan 2000. berprofesi sebagai kuli di PT. macul endonesa bagian dapor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sangu Batulak

24 Desember 2024   15:38 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya ini poto Nissa, Bu."

"Sepertinya Nissa sedang dilakukan pencarian oleh keluarganya. Kamu mau tau siapa yang mengadukan berita kehilangan?" Ibu Marunda menatapku penuh makna.

"Siapa, Bu? Apakah ada keluarganya yang mencari keberadaan Nissa?"

"Iya ada. Bapaknya tepatnya Jum. Ini laki-laki yang mengaku bapak dari anak ini?" ibu Marunda menyodorkan poto profil yang ada di whatsapp itu.

Mataku sedikit mengerucut untuk menelisik wajah yang ada di layar hp itu. Lelaki itu berperawakan besar dengan cambang yang agak lebat. Dari sorot matanya, lelaki itu tidak asing dalam memoriku.

"Mas Hamka?" Reflek bibirku menyebut nama laki-laki yang meninggalkanku beberapa tahun lalu.

"Kau kenal dengan lelaki ini, Jum." Ibu Marunda mendengar nama yang kusebutkan.

"Oh maaf tidak Bu, saya tidak kenal." Aku berusaha menutupi kekalutan hatiku.

Kupandangi Nissa yang sedang bermain dengan Gisel putri kedua ibu Marunda.

"Apakah Nissa darah daging mas Hamka? Lalu apakah ia menikah lagi dengan wanita lain

setelah pernikahannya yang kedua?" hatiku berkecamuk hebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun