Mohon tunggu...
MEIRISMAN HALAWA
MEIRISMAN HALAWA Mohon Tunggu... Guru - H sofona osara

Lahir di Gunungsitoli, 18 Mei 1979

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laowomaru

30 Oktober 2024   11:13 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini membuat mereka mendapatkan akal mengalahkan Laowomaru

Diam-diam mereka bersengkongkol dengan pihak asing untuk menangkap istri dan anak Laowomaru. Saat Laowomaru berada di lautan bertempur dengan kapal-kapal  tempur milik orang asing yang mengawal kapal dagang, para prajurit ri menyerang gua Laowomaru. Gua yang hanya dikawal beberapa prajurit dapat dikuasai dengan mudah. Mereka menangkap Sihaoi dan anaknya untuk dijadikan umpan menaklukan Laowomaru.

Ketika Laowomaru kembali ke guanya dari pertempuran yang melelahkan, dia menemukan guanya dipenuhi ribuan prajurit tempur. Istri dan anaknya berada dalam sebuah pasung dengan lebih sepuluh ujung pedang menempel di tubuh mereka. Digerakkan sedikit saja, maka pedang tersebut akan menancap di tubuh mereka.

Laowomaru sangat marah. Suaranya menggelegar membuat bulu roma bergidik." Apa yang kalian lakukan. Jika istri dan anakku terluka, semua akan kuhabisi malam ini.."

"Jangan bergerak, Laowomaru," seru seorang Tuhenri. "Jika engkau bergerak, maka engkau hanya akan memeluk mayat mereka."

Laowomaru  merasa tidak mampu berbuat apa-apa. Bisa saja ia membunuh semua orang di tempat itu dengan mudah, tetapi ia yakin ia tidak akan sempat menyelamatkan istri dan anaknya. "Baiklah...apa yang kalian mau...?"

"Kami ingin engkau menyerah, Laowomaru. Engkau sudah kelewat batas." Laowomaru berguman tak jelas," Kalau kamu menyerah kami akan membebaskan istri anakmu."

Laowomaru tak dapat berbuat apa-apa. Segera prajurit ri menangkapnya. Mereka tahu Laowomaru kebal senjata, jadi tak berguna menggunakan senjata tajam. Mereka mengikatnya dengan tali yang dimatrai. Kemudian mengikatnya pada sebuah kayu balok besar. Tidak hanya sampai di situ, Laowomaru dimasukkan ke dalam api yang menyala-nyala. Melihat itu, Laowomaru berontak, tapi ia tak dapat memutuskan tali tersebut. Api segera membakar tubuh Laowomaru. Tetapi luar biasa ia bahkan tak terluka sedikitpun. Hanya saja panas tetap membuatnya lemah. Orang-orang mulai kuatir. Api menghanguskan balok kayu tempat ia diikat. Bahkan tali pengikatnya satu persatu putus. Laowomaru tidak apa-apa selain tubuhnya agak lemah.

Api padam. Tubuh Laowomaru tidak terluka sama sekali. "Ikat kembali, Laowomaru..!!" teriak salah seorang Tuhenri. Segera prajurit bertubuh besar menangkapnya. Dalam keadaan lemah, Laowomaru tidak mampu berbuat apa-apa. Tubuhnya diikat kembali dengan tali yang sudah dimatrai. Kemudian dibawa ke laut dengan sebuah perahu. Di tubuhnya diikatkan pula batu besar sehingga menenggelamkan tubuhnya saat dilempat ke laut. Laowomaru tenggelam ke dasar lautan tanpa bisa berbuat apa-apa. Selain tali yang sudah dimatrai, tubuhnya juga masih sangat lemah.

Musuh-musuh Laowomaru berpikir inilah akhir dari hidup orang sakti tesebut. Mereka membubarkan diri dan kembali menekuni hidupnya kembali. Mereka membiarkan Sihoi meratapi nasibnya. Harta Laowomaru dikuras dan dibagi ke semua ri.

Tetapi mereka belum tahu bahwa ini belum berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun