"Ibu... ini aku...anakmu...!"
"Anak ...anakku..? Apa maksudmu?" seru sang Ibu lebih kaget lagi. Kepalanya kembali melirik semua sudut ruangan. Ia merasa sangat takut dan berharap suaminya yang perkasa bisa berada di sini. "Di mana kamu. Tunjukkan ujudmu.."
"Ibu...ini aku. Dalam perutmu...."
"Apa....?!"
Sang Ibu mengalihkan matanya ke arah perutnya. Perutnya kelihatan bergerak-gerak, seakan-akan sedang menari-nari. Anehnya Ia merasa tidak kesakitan.
"Iya, Bu..." suara itu terdengar lagi. Kali ini, Ibunya berusaha menajamkan telinganya dan memastikan suara itu benar berasal dari perutnya. Ia belum yakin, tapi membiarkan suara itu berbicara lagi. " Â Aku anakmu. Bayi dalam perutmu."
" Bagaimana kamu bisa bicara...aku...aku..." seru Ibunya heran. Ibunya merinding. Ia kaget dengan suara bayi dalam perut. Ia  lebih takut lagi gelegar suara penuh percaya diri sang bayi. Kalau tidak dikatakan agak sombong. " Benarkah Engkau yang bicara, Anakku..." ujar Ibunya meyakinkan. " Apakah kamu baik-baik di dalam sana...?"
"Iya, Â Bu. Aku sangat sehat berkat lindungan Ibu. Tanpa Ibu aku tidak akan tumbuh dengan baik.." Ibunya tersenyum. Ia mengusap perutnya dengan penuh kasih sayang. Perutnya bergerak seperti merasakan usapan telapak tangan Sang Ibu.
"Anakku ini benar-benar sebuah keajaiban. Ini sebuah kejutan yang tak pernah dibayangkan."
"Iya, Ibu. Jangan kaget. Saya sengaja berbicara pada Ibu karena ada yang mau saya sampaikan." Ibunya berusaha tenang, Â "Ketahuilah Ibu, aku akan lahir dengan kekuatan yang sangat luar biasa. Aku dianugerahi ilmu mandraguna yang tak terkalahkan"
"Anakku bagaimana bisa seperti itu..?