Media sosial sering kali menjadi penyebab utama rendahnya produktivitas. Ketika menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial, waktu yang seharusnya dialokasikan untuk pekerjaan, studi, atau tugas lainnya dapat terbuang percuma. Hal ini dapat berdampak negatif pada pencapaian pribadi dan akademik.
Gangguan Perhatian dan Konsentrasi
    Kecanduan media sosial dapat menyebabkan gangguan perhatian dan konsentrasi. Anak remaja yang terus-menerus tergantung pada media sosial cenderung menjadi terpencar pikirannya dan kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Cyberbullying
    Media sosial juga memberikan platform bagi tindakan cyberbullying. Orang-orang yang kecanduan media sosial rentan menjadi korban atau pelaku perilaku intimidasi, penghinaan, atau pelecehan online. Hal ini dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan emosional dan psikologis individu yang terlibat.
Kesehatan Fisik
    Kecanduan media sosial seringkali dikaitkan dengan gaya hidup yang kurang aktif dan kurangnya aktivitas fisik. Anak remaja yang terlalu terlibat dengan media sosial cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, sehingga mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk berolahraga dan aktivitas fisik yang sehat.
Rendahnya Kualitas Hidup
    Kecanduan media sosial dapat mengakibatkan rendahnya kualitas hidup secara keseluruhan. Individu yang terus-menerus terhubung dengan dunia maya mungkin mengalami penurunan kepuasan hidup, kehilangan rasa kehadiran dalam momen sebenarnya, dan mengalami kelelahan sosial.
Privasi dan Keamanan
    Kecanduan media sosial juga membawa risiko terhadap privasi dan keamanan individu. Banyak pengguna media sosial yang tidak menyadari pentingnya melindungi data pribadi dan menjadi rentan terhadap penipuan, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi. Untuk mengatasi pengaruh negatif kecanduan media sosial, langkah-langkah berikut dapat diambil: Tetapkan waktu yang dihabiskan di media sosial, jaga keseimbangan antara interaksi online dan offline, hindari penggunaan sebelum tidur, fokus interaksi dengan orang-orang di sekitar, temukan kegiatan alternatif yang lebih sehat dan bermanfaat, kurangi paparan terhadap konten yang merugikan dan merasa tidak nyaman.