Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara kecanduan media sosial dengan insomnia pada anak remaja. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi terhadap intensitas dan dampak dari kecanduan media sosial pada tidur anak remaja. Faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
Penggunaan Media Sosial pada Malam Hari
    Penggunaan media sosial yang berlebihan pada malam hari dapat mengganggu ritme tidur dan mempersulit anak remaja untuk tidur. Ketika anak remaja menghabiskan waktu yang lama di malam hari untuk menggunakan media sosial, mereka cenderung melewatkan waktu tidur yang cukup dan mengalami kesulitan untuk tidur saatnya tiba.
Paparan Cahaya Biru
     Layar perangkat elektronik menghasilkan cahaya biru yang dapat menghambat produksi hormon melatonin, yang berperan dalam mengatur ritme tidur dan bangun tubuh. Penggunaan media sosial sebelum tidur, yang melibatkan paparan cahaya biru, dapat mengganggu proses tidur anak remaja dan menyebabkan insomnia.
Stres dan Tekanan Sosial
     Kecanduan media sosial dapat memperkuat pemantauan sosial dan tekanan yang dirasakan oleh anak remaja. Anak remaja cenderung memeriksa jumlah like, komentar, atau jumlah teman di akun media sosial. Ketidakpuasan terhadap popularitas atau perbandingan diri dengan orang lain di media sosial dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pola tidur.
Kualitas Interaksi Sosial
     Media sosial memungkinkan anak remaja untuk berinteraksi dengan orang lain secara virtual, namun interaksi ini tidak selalu memiliki kualitas yang sama dengan interaksi sosial yang terjadi secara langsung. Rasa keterhubungan sosial yang rendah atau kurangnya dukungan sosial yang diperoleh melalui media sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis anak remaja dan pada gilirannya mempengaruhi pola tidur.
Gangguan Psikologis
     Kecanduan media sosial dapat berhubungan dengan gangguan psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi pada anak remaja. Gangguan-gangguan ini dapat mempengaruhi tidur anak remaja dan memicu terjadinya insomnia.