Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Dedikasi dan Ketidakpastian: Realita Guru Honor

27 Oktober 2024   22:16 Diperbarui: 5 November 2024   05:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga suatu ketika, keajaiban kecil terjadi. Seorang dermawan dari kota yang pernah mendengar kisah hidup Melkior melalui seorang teman datang ke desa. Ia menawarkan bantuan finansial kepada Melkior untuk membiayai pendidikan Damar dan juga memberikan modal untuk usaha kecil-kecilan.

"Pak, ada tamu dari kota yang ingin membantu kita," seru Damar dengan semangat.

Melkior tak kuasa menahan air mata bahagia. Ia menerima bantuan itu dengan rasa syukur yang mendalam. Hidupnya perlahan mulai berubah. Ia bisa membeli sepeda motor bekas untuk mempermudah mobilitasnya.

Ia juga bisa membuka warung kecil di depan rumahnya yang menjual sayur-sayuran dan kebutuhan sehari-hari. Meskipun dia tidak bisa full mengerjakannya, tetapi sekarang les nya dilakukan di rumah dan anak lesannya yang datang ke rumah, sehingga dia bisa sambil berjualan.

Meskipun Maria sudah sakit bertahun-tahun, suatu hari dia mulai bisa menggerakan kakinya. Hal itu membuat semangat hidup dalam hati Melkior berkobar. Ia tahu bahwa Maria suatu saat pasti bisa berjalan kembali.

"Pak, lihat! Aku bisa menggerakkan kaki lagi," seru Maria dengan mata berbinar.

"Sungguh?" tanya Melkior seolah tidak percaya.

"Benar," jawab Maria. "Coba lihat," sambung Maria lagi sambil menggerakkan kakinya.

"Tenang, Bu. Aku akan merawatmu sampai sembuh. Kita pasti bisa," jawab Melkior sambil menggenggam tangan istrinya erat-erat.

Hatinya sangat senang, ternyata semua usahanya selama ini tidaklah sia-sia.

Perjuangan hidup Melkior yang penuh liku-liku menjadi inspirasi bagi banyak orang di desa itu. Ia membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kesabaran, segala kesulitan bisa dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun