Hal ini membuka peluang besar terjadinya korupsi dalam berbagai bentuk, mulai dari suap hingga penggelapan anggaran negara. Korupsi ini tidak hanya merugikan negara dari segi finansial, tetapi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
Ketimpangan Kekuasaan
Kekuatan uang dalam politik menyebabkan ketimpangan kekuasaan, di mana hanya segelintir individu kaya yang mampu memengaruhi jalannya pemerintahan.
Sementara itu, kelompok masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi tidak memiliki akses yang sama untuk memengaruhi kebijakan yang secara langsung berdampak pada kehidupan mereka.
Ini mengakibatkan kebijakan publik sering kali berpihak pada kepentingan korporasi besar atau golongan kaya, bukan kepada masyarakat luas yang seharusnya diutamakan.
5. Dampak Jangka Panjang terhadap Pemerintahan dan Masyarakat
Fenomena pengangkatan pejabat negara berdasarkan kekayaan, kedekatan, popularitas, dan uang memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap sistem pemerintahan dan masyarakat secara keseluruhan.
Ketika pejabat yang tidak kompeten terus-menerus memegang kendali pemerintahan, akan terjadi penurunan kualitas tata kelola dan kebijakan yang dihasilkan. Korupsi, inefisiensi, serta ketidakmampuan dalam merespons masalah-masalah publik menjadi hal yang umum terjadi.
Ketidakpercayaan Terhadap Pemerintah
Salah satu dampak yang paling jelas dari fenomena ini adalah hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah. Masyarakat yang merasa kebijakan yang dihasilkan tidak mewakili kepentingan mereka, dan justru menguntungkan golongan kaya atau elite politik, akan merasa tidak terwakili.
Ketidakpercayaan ini dapat berujung pada apatisme politik, di mana partisipasi publik dalam proses politik menurun karena mereka merasa suaranya tidak akan berpengaruh.