Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Viral-Pengangkatan Pejabat Negara Berdasarkan Kekayaan dan Popularitas

16 Oktober 2024   08:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:53 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://isniafurniture.com/kursi-kantor-bos-direktur-mewah-jati-solid/


Di banyak negara, pejabat negara memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah kebijakan, tata kelola, serta pembangunan yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat luas.

Sebagai pengemban amanah publik, mereka diharapkan memiliki keahlian, integritas, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, terdapat fenomena yang cukup mengkhawatirkan, yakni pengangkatan pejabat negara tidak lagi berdasarkan keahlian dan kompetensi, melainkan berdasarkan kekayaan, kedekatan dengan kekuasaan, popularitas, dan besarnya jumlah uang yang dimiliki.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kualitas tata kelola pemerintahan yang akhirnya berdampak pada kesejahteraan rakyat. Dalam tulisan ini, kita akan membahas fenomena pengangkatan pejabat negara berdasarkan kekayaan dan kedekatan dengan kekuasaan dari berbagai sudut pandang, termasuk dampaknya terhadap demokrasi, ekonomi, serta integritas sistem pemerintahan.

1. Pengaruh Kekayaan dalam Pengangkatan Pejabat Negara

Salah satu faktor yang sering menjadi penentu dalam pengangkatan pejabat negara di era modern adalah kekayaan. Dalam banyak kasus, individu yang memiliki kekayaan melimpah memiliki peluang lebih besar untuk diangkat atau dipilih menjadi pejabat tinggi negara.

Kekayaan sering kali dilihat sebagai tanda kesuksesan dan kemampuan, meskipun hal ini tidak selalu relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengelola sektor publik.

Kekayaan memungkinkan seseorang untuk mendanai kampanye politik besar-besaran, membangun citra positif melalui media, serta memengaruhi opini publik. Ini memberikan keuntungan besar bagi individu kaya untuk masuk ke dalam posisi kekuasaan.

Akibatnya, pejabat yang diangkat berdasarkan kekayaan cenderung lebih fokus pada kepentingan ekonomi pribadi atau kelompok tertentu, daripada pada kepentingan publik yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun