Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Viral-Pengangkatan Pejabat Negara Berdasarkan Kekayaan dan Popularitas

16 Oktober 2024   08:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:53 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nepotisme dan Kroniisme

Nepotisme, yaitu pengangkatan individu yang memiliki hubungan keluarga dengan penguasa, serta kroniisme, yaitu pengangkatan sahabat atau rekan bisnis sebagai pejabat, menurunkan kualitas tata kelola pemerintahan.

Pejabat yang diangkat karena kedekatan dengan kekuasaan cenderung tidak memiliki kapasitas atau pemahaman yang mendalam tentang tugas dan tanggung jawabnya. Ini akan berdampak buruk terhadap kinerja lembaga pemerintahan yang dipimpinnya.

Kelemahan dalam Penegakan Hukum

Ketika pejabat diangkat karena kedekatan dengan kekuasaan, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan menjadi berkurang. Pejabat yang diangkat karena relasi pribadi cenderung loyal kepada pihak yang mengangkatnya, bukan kepada hukum atau masyarakat.

Ini dapat menyebabkan berbagai kasus penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang sulit diatasi karena para pelaku memiliki "perisai perlindungan" dari relasi politiknya.

3. Popularitas Sebagai Faktor Pengangkatan

Dalam beberapa tahun terakhir, kita juga melihat semakin banyak individu yang diangkat atau terpilih sebagai pejabat negara bukan karena keahlian atau pengalamannya, tetapi karena popularitasnya.

Fenomena ini sering terjadi di negara-negara demokrasi, di mana selebriti, tokoh media sosial, atau figur publik bahkan artis yang terkenal kerap kali memenangkan pemilihan umum atau diangkat ke posisi penting dalam pemerintahan.

Popularitas di era digital bisa menjadi senjata ampuh untuk meraih dukungan massa, meskipun seseorang tidak memiliki latar belakang yang memadai dalam mengelola pemerintahan.

Fenomena Selebritisasi Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun