Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Viral-Pengangkatan Pejabat Negara Berdasarkan Kekayaan dan Popularitas

16 Oktober 2024   08:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:53 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Negatif terhadap Keadilan Sosial

Pengangkatan pejabat negara berdasarkan kekayaan cenderung menciptakan kesenjangan yang lebih besar dalam masyarakat.

Kebijakan yang dihasilkan sering kali menguntungkan golongan elite yang lebih kaya, sementara kelompok masyarakat miskin justru semakin termarjinalkan.

Ketidakadilan sosial ini pada gilirannya menimbulkan ketidakpuasan yang dapat memperparah ketidakstabilan politik dan sosial.

Kekuasaan Oligarki

Dalam kasus di mana pengangkatan pejabat negara sangat dipengaruhi oleh kekayaan, sering kali muncul fenomena oligarki, di mana kekuasaan negara dikuasai oleh segelintir orang kaya.

Ini membuat demokrasi hanya menjadi formalitas, di mana pemilihan umum hanyalah sarana untuk memperpanjang dominasi kelas atas, sementara kebijakan yang dihasilkan tetap berpihak kepada mereka yang memiliki akses ke sumber daya ekonomi yang besar.

2. Kedekatan dengan Kekuasaan sebagai Kunci Pengangkatan

Selain kekayaan, faktor kedekatan dengan kekuasaan juga sangat memengaruhi proses pengangkatan pejabat negara. Kedekatan ini bisa berupa hubungan pribadi, keluarga, ataupun pertemanan dengan individu yang memiliki pengaruh politik.

Bisa juga sewaktu kampanye yang bersangkutan mengongkosi kampanye presiden yang duduk, sebagai terima kasihnya dia mengangkat orang itu menjadi pejabat, meskipun yang bersangkutan tidak paham apa-apa dengan tugas jabatannya.

Fenomena nepotisme dan kroniisme menjadi hal yang lazim di banyak pemerintahan, di mana pejabat diangkat bukan karena keahlian atau kompetensinya, melainkan karena kedekatan dengan elite penguasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun