Mohon tunggu...
melo
melo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Di Mana Kami Belajar?

9 November 2018   00:20 Diperbarui: 9 November 2018   11:00 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Pasar

Satu jam berlalu, dua jam berlalu, tiga jam berlalu belum terlihat ada tanda-tanda ibu Lia akan masuk. Guru honor yang satu ini memang sedang sakit sejak tiga hari yang lalu. Tak ada kabar jelas sakit apa yang sedang dideritanya, kami mendengar kabar itu dari rumah salah satu teman kami yang tinggal berdekatan dengan rumah ibu Lia.

"Kami duluan e," kata beberapa teman bersiap meninggalkan ruangan kelas.

"Kouk mari sudah kita ke pasar, semua su jalan", ajak Martha .

Tanpa berkata Kouk segera meraih tas sekolah kreseknya dan berjalan menuju ke luar. Seperti sebelum-sebelumnya kebanyakan siswa lebih memilih berada di pasar saat hari pasar tiba.

Beberapa menit kemudian Kouk dan Martha sudah berada di lapak sayur mereka menunggu sayuran mereka untuk dibeli. Seorang pria terlihat mulai menawar harga sayuran Martha dan Kouk,

"Sayur berapa?, tanya si pria.

"Satu ikat 500", jawab Kouk.

Dari dalam tas pinggangnya si pria siap mengeluarkan uang namun ragu lalu berkata,

"Kau mau kasih persen berapa?" tawar si pria.

"25 ikat Sepuluh", kata Kouk cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun